Selasa, 13 September 2011

NAJIS BERUBAH MENJADI SUCI



Fasal ini menjelaskan Najis berubah suci dan hal mensucikan yang mengubah najis menjadi suci ( Sesuatu najis yang menjadi suci ) lafadz “Thoharo” termasuk bab “Qotala” dan “Qoroba” artinya menjadi bersih dan bebas (dari najis ada tiga macam)




Pertama, ( Khomr atau Arak ) lafadz “Khomr” tidak memakai Ta Marbuthah artinya setiap hal yang memabuk kan meskipun dari perasan buah kurma atau perasan kurma yang di biarkan hingga menguat jadi khomr, dari perasan tebu, dari perasan madu atau yang lainnya.
Baik khomr yang dihormati yaitu yang di peras dengan maksud membuat cuka atau tidak maksud apa-apa. Ataupun khamr yang di buat oleh orang kafir atau bukan, yaitu yang di peras dengan maksud membuat minuman keras. Dan pembuat perasan itu adalah seorang muslim, maka wajib membuang perasan tersebut ketika di maksud membuat minuman keras sebelum menjadi cuka. ( Apabila arak itu jadi cuka dengan sendirinya ) yaitu tanpa terkena sesuatu apapun, maka arak itu suci. Karena alasan najisnya adalah memabukkan, sedang alasan memabukkan itu telah hilang.
 Dan karena perasan itu biasanya tidak akan menjadi cuka kecuali setelah menjadi arak dulu. Apa bila tidak berubah suci maka sulit sekali mengambil cuka dari arak, sedang cuka itu halal menurut sepakat para Ulama. Juga wadah perasan menjadi suci bersamaan dengan arak menjadi cuka, meskipun perasan itu bergolak dengan sendirinya, sehingga naik dan menajiskan wadah bagian atas tanpa bergolak dari wadahnya.
Adapun apabila perasan menjadi cuka sebab terkena sesuatu, meskipun tidak berpengaruh menjadi cuka, seperti kerikil, maka perasan itu tidak menjadi suci meskipun telah jadi cuka, sebab sesuatu yang terjatuh pada arak (perasan yang najis) menjadi najis dan menajiskan perasan tersebut meski telah jadi cuka.
Kedua, ( Kulit bangkai bila telah di samak ) yaitu di cuci bersih meskipun kulit itu tercuci dengan sendirinya atau sebab terjatuh oleh angin tepat pada alat pencuci. Yang di maksud mencuci di samak adalah menghilangkan kotor yang menempel di kulit yaitu lendir yang dapat merusak kulit itu sendiri dan menghilangkan lendir dapat membuat kulit itu bersih. Sekiranya apabila kulit itu di celupkan ke dalam air maka bau yang merusaknya dan tidak menempel lagi di kulit. Mencuci di samak dapat berhasil dengan memakai sesuatu yang bila di rasakan lidah akan terasa kesat meskipun dia najis, seperti tahi burung atau hampa tidak adanya air. Karena mencuci di samak adalah merubah dan bukan menghilang kan, maka dlohir kulit yang di samak menjadi suci yaitu bagian kulit yang terlihat dari dua sisi, dan juga batinnya yaitu bagian kulit dalam yaitu apa bila di belah maka akan nampak dan kulit tersebut setelah di samak tersisa sesuatu yang terkena najis.
Maka wajib mencuci yang terkena najis itu dengan air karena di samak dengan najis, atau di smak dengan sesuatu yang terkena najis. Maka tidak boleh shalat di atas kulit yang masih terkena najis atau kulit yang masih najis sebelum mencucinya. Boleh menjual kulit tersebut sebelum di samak, selama tidak ada hal yang menghalangi sahnya jual-beli, di antaranya masih ada najis yang melekat di pori-pori seperti bulu-bulu yang tidak di samak. Tidak halal memakan kulit ini baik dari hewan yang di makan daging nya atau kulit dari hewan yang tidak di makan dagingnya. Adapun kulit dari hewan yang di sembelih yang di makan dagingnya, setelah kulitnya di samak boleh memakannya selagi tidak membahayakan. ( Lafadz “Kulit bangkai” ) ini mengecualikan rambut, bulu, bulu halus, daging dan lemaknya. Karena semua ini tidak berpengaruh menjadi suci sebab di samak. Adapun kulit akan berpengaruh ( berubah ) sebab di samak, karena dia berubah dari watak daging menjadi watak pakaian. Bangkai hewan tidak terlepas dari sifat hidup tanpa menyembelih nya secara agama.
Oleh karenanya masuk pada hukum bangkai adalah hewan yang tidak di makan dagingnya apabila ia di sembelih. Demikian pula sama halnya hewan yang di makan dagingnya apabila tidak memenuhi syarat menyembelih, seperti sembelihan orang majusiy (penyembah api) sembelihan orang yang sedang ihram haji atau Ihram umrah dalam memburu hewan liar. Karena hewan sembelihan orang Ihram itu bangkai meskipun dalam keadaan darurat atau karena Shial (tidak sengaja) Demikian pendapat Syekh Ar-Rahmaniy, dan Syekh Al-Hifniy menetapkan bahwa hewan tersebut menjadi bangkai dalam keadaan darurat saja dan tidak menjadi bangkai bila karena Shial (tidak sengaja) dan termasuk bangkai hewan yang di sembelih dengan tulang atau seumpamanya. Termasuk bangkai adalah hewan mati secara hukum, yaitu seperti kulit hewan yang di iris ketika masih hidup, maka kulit itu menjadi suci sebab di samak. Dikecualikan dari kulit yang telah dituturkan ; - Kulit suci setelah kematian seperti kulit manusia - Kulit najis saat hidupnya, seperti kulit anjing-babi Maka mencuci dengan di samak pada kulit tersebut sedikitpun tidak ada gunanya. ( PERINGATAN Syarat menyembelih).
Hewan yang di makan dagingnya tidak boleh di sembelih kecuali hanya untuk di makan. Maka haram menyembelih hewan dengan tujuan mengambil kulit nya atau dengan tujuan mengambil dagingnya untuk dijadikan umpan berburu. Hewan yang tidak di makan dagingnya tidak boleh di sembelih secara mutlak, juga tidak boleh di sembelih karena tujuan mengambil kulitnya, kecuali bila ada ketentuan yang memboleh-kan membunuhnya atau sunnah membunuhnya.
Ketiga, ( Najis yang menjadi hewan ) seperti ulat yang terlahir dari zat najis meski dari najis mugoladloh. Karena ulat itu tidak tercipta dari najis mugoladloh akan tetapi dia hanya terlahir di dalam najis, seperti ulat cuka, sesungguhnya ulat cuka tidak tercipta dari zat cuka akan tetapi dia terlahir di dalam cuka. ( SUB BAHASAN ) Syekh Asy-Syarqowiy berkata ; Diantara najis yang berubah suci adalah ; - Darah yang berubah menjadi susu, menjadi air mani (sperma), menjadi gumpalan darah atau menjadi gumpalan daging, - Telur yang berubah menjadi anak burung, - Darah hewan rusa/kijang yang berubah menjadi minyak misik, - Suci-nya air sedikit sebab di tambah menjadi banyak, Sungguh semua itu berubah dari najis jadi suci.
Kemudian ketahuilah !! bahwa A’yaan (sebuah benda) adakalanya Hayawan (hewan). Syekh Ahmad dalam kitab Al-Misbah mengatakan : Hewan adalah setiap yang memiliki ruh baik bersuara atau tidak. Lafadz “Hayawan” di kutif dari lafadz “Hayat” antara satu dan banyak sama di sebut “Hayawan”, karena lafadz “Hayawan” adalah masdar (kata dasar) dalam asalnya. Adakalanya Jamad (benda mati) yaitu sesuatu yang bukan Hayawan , bukan asal Hayawan, bukan bagian dari Hayawan dan juga bukan hal yang terpisah dari Hayawan. Adakalanya lebih dari hewan dan benda. Semua hewan adalah suci kecuali anjing dan yang lainnya. Semua benda adalah suci karena di ciptakan untuk di manfaatkan oleh manusia meskipun dari satu sisi, contohnya batu, sesungguhnya batu meskipun tidak di makan dia boleh di manfaatkan seperti di jadikan wadah.

Allah Swt berfirman ; “Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu” (QS. Al-Baqoroh 29) Selebihnya dari hewan dan benda terbagi tiga bagian ; Sesuatu yang berubah menjadi rusak yang terdapat di dalam perut hewan, dan ini najis, seperti darah. Sesuatu yang tidak berubah menjadi rusak, dan ini suci, seperti keringat dari hewan suci. Sesuatu yang berubah menjadi baik, dan ini juga suci, seperti susu. Ketahuilah !! bahwa bagian badan yang terpenggal dari hewan adalah sama seperti bangkai hewan itu sendiri kecuali rambut, bulu dan bulu halus dari hewan yang di makan dagingnya. Dan sehelai bulunya termasuk suci, meskipun di ragukan najisnya, seperti bulu yang terjatuh pada tempat sampah yaitu tempat menyapu sampah.

Selasa, 30 Agustus 2011

Kitab Puasa



1. Keutamaan bulan Ramadan

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila tiba bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu neraka dan setan-setan dibelenggu. (Shahih Muslim No.1793)

2. Wajib berpuasa Ramadan jika melihat hilal awal Ramadan dan berhenti puasa jika melihat hilal awal Syawal. Jika tertutup awan, maka hitunglah 30 hari



Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Dari Nabi saw. bahwa beliau menyebut-nyebut tentang bulan Ramadan sambil mengangkat kedua tangannya dan bersabda: Janganlah engkau memulai puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Ramadan dan janganlah berhenti puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Syawal. Apabila tertutup awan, maka hitunglah (30 hari). (Shahih Muslim No.1795)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Apabila engkau melihat hilal (awal bulan Ramadan), maka hendaklah engkau memulai puasa. Apabila engkau melihat hilal (awal bulan Syawal), maka hendaklah engkau berhenti puasa. Dan apabila tertutup awan, maka hendaklah engkau berpuasa selama 30 hari. (Shahih Muslim No.1808)

3. Larangan berpuasa satu atau dua hari sebelum bulan Ramadan

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Janganlah engkau berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadan, kecuali bagi seorang yang biasa berpuasa, maka baginya silakan berpuasa. (Shahih Muslim No.1812)

4. Bulan yang berjumlah 29 hari

Hadis riwayat Ummu Salamah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. pernah bersumpah tidak akan menemui sebagian istri-istrinya selama sebulan. Dan setelah 29 hari berlalu, beliau datang menemui mereka. Kemudian beliau ditanya: Wahai Nabi! Baginda bersumpah tidak akan menemui kami selama satu bulan. Mendengar itu, beliau bersabda: Sesungguhnya bulan itu berjumlah 29 hari. (Shahih Muslim No.1816)

5. Arti pernyataan Nabi saw. bahwa dua bulan yang terdapat hari raya, jumlah harinya tidak berkurang

Hadis riwayat Abu Bakrah ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Dua bulan yang terdapat hari raya, harinya tidak berkurang; hari raya Ramadan dan bulan Zulhijah. (Shahih Muslim No.1822)

6. Waktu berpuasa dimulai sejak terbitnya fajar dan seseorang dibolehkan makan dan lainnya sampai terbit fajar, sifat fajar yang berkaitan dengan masuknya waktu berpuasa serta masuknya waktu salat subuh dan sebagainya

Hadis riwayat Adi bin Hatim ra.:
Ketika turun ayat: Sehingga nyata bagimu benang yang putih dari benang yang hitam, yaitu fajar, maka Adi bin Hatim berkata kepada Rasulullah saw: Wahai Rasulullah, sungguh saya meletakkan benang berwarna putih dan benang berwarna hitam di bawah bantalku, sehingga aku dapat mengenali antara waktu malam dan waktu siang hari. Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya bantalmu itu sangat lebar. Sesungguhnya yang dimaksud adalah hitamnya (gelapnya) malam dan putihnya (terangnya) siang pada saat fajar. (Shahih Muslim No.1824)

Hadis riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata:
Ketika turun ayat: Makan dan minumlah hingga nyata bagimu benang yang putih dari benang yang hitam. Beliau berkata: Seorang lelaki mengambil seutas benang yang berwarna putih dan seutas benang berwarna hitam. Lalu ia makan sampai kedua benang tersebut kelihatan jelas olehnya, sampai akhirnya Allah menurunkan ayat kelanjutannya Pada waktu fajar, sehingga persoalannya menjadi jelas. (Shahih Muslim No.1825)

Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:
Dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda bahwa ketika Bilal mengumandangkan azan pada malam hari, maka makan dan minumlah kalian sampai engkau mendengar azan yang dikumandangkan oleh Ibnu Ummu Maktum. (Shahih Muslim No.1827)

Hadis riwayat Ibnu Masud ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Janganlah sekali-kali azan Bilal itu mencegah salah seorang di antara kalian untuk makan sahur, karena Bilal mengumandangkan azan atau memanggil pada malam hari adalah untuk mengingatkan orang yang sedang salat qiyam (akan dekatnya waktu fajar) dan untuk membangunkan orang yang masih tidur. Selanjutnya beliau bersabda: Janganlah engkau hiraukan ucapan seseorang bahwa fajar itu begini begini sambil membenahi letak tangannya kemudian mengangkatnya ke atas, sesungguhnya fajar yang dimaksud ialah begini, sambil merenggangkan celah di antara kedua jarinya. (Shahih Muslim No.1830)

7. Keutamaan sahur, sunat mengakhirkan makan sahur dan menyegerakan berbuka

Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Makan sahurlah kalian, karena pada makan sahur itu terdapat keberkahan. (Shahih Muslim No.1835)

Hadis riwayat Zaid bin Tsabit ra., ia berkata:
Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah saw. Kemudian kami melaksanakan salat. Kemudian saya bertanya: Berapa lamakah waktu antara keduanya (antara makan sahur dengan salat)? Rasulullah saw. menjawab: Selama bacaan lima puluh ayat. (Shahih Muslim No.1837)

Hadis riwayat Sahal bin Saad ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Orang-orang itu senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka. (Shahih Muslim No.1838)

8. Keterangan waktu berakhirnya puasa dan berlalunya waktu siang

Hadis riwayat Umar ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Ketika malam datang, siang pergi dan matahari pun terbenam, maka saat itulah orang yang berpuasa mulai berbuka. (Shahih Muslim No.1841)

Hadis riwayat Abdullah bin Abu Aufa ra., ia berkata:
Kami pernah bepergian bersama Rasulullah saw. di bulan Ramadan. Ketika matahari terbenam, beliau bersabda: Wahai fulan, singgahlah dan siapkanlah hidangan buat kami! Orang yang disuruh berkata: Wahai Rasulullah, bukankah sebaiknya baginda tangguhkan sebentar? Rasulullah saw. bersabda: Singgahlah dan siapkan hidangan buat kami! Kemudian ia singgah dan menyiapkan hidangan, lalu ia memberikannya kepada beliau. Nabi saw. meminumnya, kemudian bersabda sambil memberikan isyarat kedua tangannya: Jika matahari sudah terbenam di arah sana dan malam sudah datang dari arah sana, maka orang yang berpuasa boleh berbuka. (Shahih Muslim No.1842)

9. Larangan puasa wishal (sambung)

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa Nabi saw. melarang puasa sambung (terus-menerus tanpa berbuka). Para sahabat bertanya: Bukankah baginda sendiri melakukan puasa wishal? Nabi saw. menjawab: Sesungguhnya aku tidak seperti kalian. Aku diberi makan dan minum. (Shahih Muslim No.1844)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. melarang puasa sambung. Kemudian salah seorang sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, bukankah baginda sendiri melakukan puasa wishal? Beliau bersabda: Siapa di antara kalian yang seperti aku? Sesungguhnya di malam hari aku diberi makan dan minum oleh Tuhanku. Ketika mereka enggan menghentikan puasa sambung, beliau sengaja membiarkannya sehari sampai beberapa hari. Kemudian pada hari berikutnya, mereka melihat bulan (tanda masuk bulan Ramadan). Rasulullah saw. lantas bersabda: Kalau bulan itu tertunda datangnya, niscaya akan aku tambah lagi berpuasa sambung buat kalian sebagai pelajaran bagi mereka, karena mereka enggan berhenti puasa sambung. (Shahih Muslim No.1846)

Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
Rasulullah saw. pernah mengerjakan salat di bulan Ramadan. Kemudian aku datang ikut salat di samping beliau. Kemudian datang lagi orang lain dan ikut pula mengerjakan di sampingku dan seterusnya, sampai kira-kira sebanyak sepuluh orang. Ketika Rasulullah saw. merasa akan keberadaan kami di belakangnya, beliau meringankan salat kemudian pulang ke rumah untuk melanjutkan salat yang masih tersisa. Pagi harinya aku tanyakan hal itu kepada beliau: Apakah semalam engkau sengaja memberikan pelajaran kepada kami? Beliau menjawab: Betul, itulah alasan yang membuat aku melakukan seperti itu. Anas berkata: Kemudian Rasulullah saw. melakukan puasa sambung. Hal itu terjadi di akhir bulan Ramadan. Mengetahui hal itu maka ada beberapa orang sahabat yang ikut berpuasa sambung. Rasulullah saw. kemudian bersabda: Apakah mereka mau ikut berpuasa sambung bersamaku? Sesungguhnya kalian tidak seperti aku. Demi Allah, seandainya bulan ini dipanjangkan untukku, niscaya aku akan terus berpuasa biar hal itu menjadi pelajaran bagi mereka yang keras kepala. (Shahih Muslim No.1848)

10. Boleh ciuman dalam keadaan puasa dengan syarat tidak membangkitkan nafsu

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Adalah Rasulullah saw. mencium salah seorang istri beliau dan beliau sedang berpuasa lalu istrinya tersenyum. (Shahih Muslim No.1851)

Hadis riwayat Umar bin Abu Salamah ra.:
Bahwa ia bertanya kepada Rasulullah saw.: Bolehkah orang yang sedang berpuasa itu berciuman (dengan istrinya)? Rasulullah saw. menjawab: Tanyakan saja kepada Ummu Salamah. Kemudian ia (Ummu Salamah) memberitahukan kepadanya bahwa Rasulullah saw. melakukannya. Umar bin Abu Salamah lalu berkata: Wahai Rasulullah, bukankah Allah telah mengampuni dosa baginda yang lalu dan yang akan datang? Rasulullah saw. bersabda padanya: Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling takwa kepada Allah dari kalian. (Shahih Muslim No.1863)
11. Sah puasa orang yang masih junub pada waktu fajar

Hadis riwayat Aisyah ra. dan Ummu Salamah ra. berkata:
Rasulullah saw. pernah bangun pagi hari dalam keadaan junub bukan karena mimpi kemudian beliau terus berpuasa. (Shahih Muslim No.1864)

12. Diharamkan bersetubuh di siang hari bulan Ramadan bagi yang berpuasa dan wajib membayar kifarat yang sangat berat. Keterangan bahwa kifarat tersebut harus dilaksanakan bagi yang mampu atau tidak mampu dan bagi yang tidak mampu tanggungan kifarat tersebut ditunggu sampai mampu

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Seorang lelaki datang menemui Nabi saw. dan berkata: Celaka saya, wahai Rasulullah. Beliau bertanya: Apa yang membuat engkau celaka? Lelaki itu menjawab: Saya telah bersetubuh dengan istri saya di siang hari bulan Ramadan. Beliau bertanya: Apakah engkau mempunyai sesuatu untuk memerdekakan seorang budak? Ia menjawab: Tidak punya. Beliau bertanya: Mampukah engkau berpuasa selama dua bulan berturut-turut? Ia menjawab: Tidak mampu. Beliau bertanya lagi: Apakah engkau mempunyai sesuatu untuk memberi makan enam puluh orang miskin? Ia menjawab: Tidak punya. Kemudian ia duduk menunggu sebentar. Lalu Rasulullah saw. memberikan sekeranjang kurma kepadanya sambil bersabda: Sedekahkanlah ini. Lelaki tadi bertanya: Tentunya aku harus menyedekahkannya kepada orang yang paling miskin di antara kita, sedangkan di daerah ini, tidak ada keluarga yang paling memerlukannya selain dari kami. Maka Rasulullah saw. pun tertawa sampai kelihatan salah satu bagian giginya. Kemudian beliau bersabda: Pulanglah dan berikan makan keluargamu. (Shahih Muslim No.1870)

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw. dan berkata: Celaka aku. Rasulullah saw. bertanya: Kenapa? Lelaki tadi menjawab: Aku telah menggauli istriku pada siang hari bulan Ramadan. Rasulullah saw. bersabda: Bersedekahlah untuk itu, bersedekahlah. Tetapi laki-laki tadi berkata: Aku tidak memiliki apa-apa. Lalu beliau menyuruhnya duduk sejenak. Kemudian beliau memberikan kepadanya dua keranjang makanan dan menyuruhnya untuk menyedekahkannya. (Shahih Muslim No.1873)

13. Boleh berpuasa atau berbuka di siang hari bulan Ramadan bagi yang bepergian bukan untuk maksiat apabila jarak perjalanan minimal kira-kira 45 km, dan bagi orang yang mampu lebih baik berpuasa dan bagi yang keberatan boleh tidak puasa

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bepergian pada tahun penaklukan kota Mekah di bulan Ramadan. Beliau tetap berpuasa hingga tiba di daerah Kadid, beliau tidak berpuasa. Dan para sahabat Rasulullah saw. selalu mengikuti kejadian demi kejadian karena perintahnya. (Shahih Muslim No.1875)

Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
Adalah Rasulullah saw. pada suatu perjalanan melihat seorang laki-laki dikerumuni orang banyak sehingga ia hampir-hampir tidak dapat dikenali. Kemudian beliau bertanya: Ada apa dengannya? Para sahabat menjawab: Dia sedang berpuasa. Rasulullah saw. bersabda: Bukan termasuk kebaikan kalian berpuasa dalam perjalanan. (Shahih Muslim No.1879)

Hadis riwayat Anas Bin Malik ra.:
Anas ra. pernah ditanya tentang berpuasa pada bulan Ramadan dalam perjalanan? Dia menjawab: Kami pernah bepergian bersama Rasulullah saw. pada bulan Ramadan, yang berpuasa tidak mencela yang tidak puasa dan yang tidak puasa juga tidak mencela yang berpuasa. (Shahih Muslim No.1884)

14. Pahala orang yang tidak puasa dalam perjalanan jika ia menangani suatu pekerjaan

Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
Kami pernah bersama Rasulullah saw. dalam suatu perjalanan. Di antara kami ada yang tetap berpusa dan ada pula yang tidak puasa. Kami singgah di sebuah tempat saat hari sedang panas sekali. Di antara kami yang paling banyak mendapat naungan ialah orang-orang yang berpakaian lengkap, sementara orang-orang yang tidak berpakaian lengkap mereka melindungi kepalanya dari teriknya matahari dengan menutupkan tangannya ke atas. Maka orang-orang yang berpuasa berjatuhan (karena lemah) dan mereka yang tidak puasa masih dapat tegak berdiri. Mereka kemudian mendirikan tenda-tenda dan memberikan minum unta-unta. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Orang-orang yang berbuka hari ini pergi membawa pahala. (Shahih Muslim No.1886)

15. Memilih puasa atau tidak puasa dalam bepergian

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Hamzah bin Amru Al-Aslami bertanya kepada Rasulullah saw. tentang puasa dalam perjalanan, maka beliau menjawab: Jika engkau mau, berpuasalah dan jika engkau tidak mau, maka boleh tidak puasa. (Shahih Muslim No.1889)
Hadis riwayat Abu Darda ra., ia berkata:
Kami pernah bepergian bersama Rasulullah saw. di bulan Ramadan pada hari yang sangat panas, sehingga sampai sebagian kami terpaksa harus menutupkan tangan pada kepalanya, karena teriknya matahari. Kami semua tidak ada yang berpuasa kecuali Rasulullah saw. dan Abdullah bin Rawahah. (Shahih Muslim No.1892)

16. Sunat berbuka bagi orang yang beribadah haji pada hari Arafah di Arafah

Hadis riwayat Ummul Fadhel binti Harits ra.:
Bahwa beberapa orang berdebat di dekatnya pada hari Arafah tentang puasa Rasulullah saw. Sebagian mereka ada yang mengatakan bahwa pada hari itu beliau berpuasa, sebagian mengatakan bahwa pada hari itu beliau tidak berpuasa. Kemudian aku mengirimkan segelas susu kepada beliau yang wukuf dekat untanya di Arafah. Ternyata beliau meminumnya (beliau tidak puasa). (Shahih Muslim No.1894)

Hadis riwayat Ummul Fadhel ra., ia berkata:
Beberapa orang sahabat Rasulullah saw. merasa ragu akan hukum puasa hari Arafah, sedangkan kami di sana bersama Rasulullah saw. Maka aku mengirimkan secangkir susu kepada beliau, sewaktu beliau berada di Arafah lalu beliau meminumnya (tidak puasa). (Shahih Muslim No.1895)

17. Puasa pada hari Asyura'

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Adalah kaum Quraisy pada zaman Jahiliyah selalu berpuasa pada hari Asyura' dan Rasulullah saw. juga berpuasa pada hari itu. Ketika beliau hijrah ke Madinah, beliau tetap berpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabat untuk berpuasa pada hari itu. Namun ketika diwajibkan puasa bulan Ramadan, beliau bersabda: Barang siapa yang ingin berpuasa, maka berpuasalah dan barang siapa yang tidak ingin berpuasa, maka ia boleh meninggalkannya. (Shahih Muslim No.1897)

Hadis riwayat Abdullah Ibnu Umar ra.:
Bahwa orang-orang Jahiliyah dahulu selalu berpuasa pada hari Asyura'. Dan bahwa Rasulullah saw. dan kaum muslimin juga berpuasa pada hari itu sebelum diwajibkan puasa bulan Ramadan. Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya hari Asyura' adalah hari-hari Allah, maka barang siapa yang ingin berpuasa, maka berpuasalah pada hari itu dan barang siapa yang tidak ingin, maka ia boleh meninggalkannya. (Shahih Muslim No.1901)

Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra.:
Dari Abdurrahman bin Yazid, ia berkata: Asy`ats bin Qais datang menjumpai Abdullah, ketika ia sedang makan siang, ia (Abdullah) berkata: Wahai Abu Muhammad, mari kita makan siang. Ia (Asy`ats) berkata: Bukankah hari ini adalah hari Asyura'? Ia (Abdullah) bertanya: Apakah engkau mengetahui apa hari Asyura' itu? Ia (Asy`ats) menjawab: Hari apa itu. Kemudian ia (Abdullah) menjelaskan: Hari itu adalah hari yang dahulu Rasulullah saw. selalu berpuasa sebelum diwajibkan puasa bulan Ramadan dan ketika puasa bulan Ramadan diwajibkan, puasa hari Asyura' itu ditinggalkan. (Shahih Muslim No.1905)

Hadis riwayat Muawiyah bin Abu Sufyan ra.:
Dari Humaid bin Abdurrahman bahwa ia mendengar Muawiyah bin Abu Sufyan berpidato di Madinah pada hari Asyura' ketika ia berkunjung ke kota tersebut. Ia bertanya: Di manakah ulama-ulama kalian, wahai penduduk Madinah? Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda tentang hari ini. Hari ini adalah hari Asyura' dan Allah tidak mewajibkan kalian melaksanakan puasa pada hari ini, tetapi aku berpuasa. Maka barang siapa di antara kalian ingin berpuasa, maka berpuasalah dan barang siapa di antara kalian ingin berbuka, maka silakan tidak puasa. (Shahih Muslim No.1909)

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Ketika Rasulullah saw. tiba di Madinah, beliau menjumpai orang-orang Yahudi melaksanakan puasa hari Asyura'. Ketika ditanyakan tentang hal itu, mereka menjawab: Hari ini adalah hari kemenangan yang telah diberikan Allah kepada Nabi Musa as. dan Bani Israel atas Firaun. Karena itulah pada hari ini kami berpuasa sebagai penghormatan padanya. Mendengar jawaban itu Rasulullah saw. bersabda: Kami lebih berhak atas Musa dari kalian, maka beliau menyuruh para sahabat untuk berpuasa. (Shahih Muslim No.1910)

Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata:
Has.ri Asyura' adalah hari yang dimuliakan orang-orang Yahudi dan dijadikannya sebagai hari raya. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Berpuasalah kalian pada hari Asyura' tersebut. (Shahih Muslim No.1912)
Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
Ibnu Abbas ra. pernah ditanya tentang puasa pada hari Asyura', dia menjawab: Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw. berpuasa sehari untuk mencari keutamaan hari itu atas hari-hari yang lain selain pada hari ini. Begitu pula (saya tidak pernah melihat beliau) berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan ini, bulan Ramadan. (Shahih Muslim No.1914)

18. Barang siapa makan pada siang hari Asyura', maka hendaknya ia berpuasa pada sisa harinya

Hadis riwayat Salamah bin Akwa` ra., ia berkata:
Rasulullah saw. pernah mengutus seorang laki-laki dari Aslam pada hari Asyura' untuk mengumumkan kepada manusia bahwa Barang siapa yang belum berpuasa, maka hendaknya ia berpuasa dan barang siapa yang terlanjur makan, maka hendaknya ia menyempurnakan dengan berpuasa sampai menjelang malam. (Shahih Muslim No.1918)

Hadis riwayat Rubayyi` binti Muawwidz bin Afra' ra., ia berkata:
Rasulullah saw. mengirim surat ke kampung-kampung Ansar di sekitar Madinah yang isinya: Barang siapa yang pada pagi hari ini dalam keadaan berpuasa, maka hendaknya ia menyempurnakan puasanya itu. Barang siapa yang pada pagi hari ini tidak berpuasa, maka hendaknya ia berpuasa pada sisa harinya. Setelah itu kami berpuasa, bahkan kami menyuruh anak-anak kami yang masih kecil untuk ikut berpuasa bersama kami atas izin Allah. Sehingga ketika kami berangkat ke mesjid, kami membuatkan untuk mereka (anak-anak kami) mainan dari bulu kambing kibasy. Jika di antara mereka ada yang menangis minta makan, maka kami (hiburnya) dengan memberikan mainan tersebut. Demikian yang kami lakukan sampai kami semua boleh berbuka. (Shahih Muslim No.1919)

19. Larangan berpuasa pada hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha

Hadis riwayat Umar bin Khathab ra., ia berkata:
Bahwa dua hari ini hari yang dilarang Rasulullah saw. untuk berpuasa, yaitu hari raya Idul Fitri setelah kalian berpuasa (Ramadan) dan hari raya makan (daging kurban) setelah kalian menunaikan ibadah haji. (Shahih Muslim No.1920)
Hadis riwayat Abu Said Khudhri ra., ia berkata:
Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Tidaklah patut berpuasa pada dua hari tertentu, yakni Hari Raya Idul Adha dan Hari Raya Idul Fitri setelah puasa Ramadan. (Shahih Muslim No.1922)

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Seorang laki-laki datang kepada Ibnu Umar ra. dan berkata: Sungguh aku telah bernazar untuk berpuasa satu hari yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Idul Fitri. Ibnu Umar ra. berkata: Allah Taala memerintahkan untuk menepati janji, nazar dan Rasulullah saw. melarang puasa pada hari ini. (Shahih Muslim No.1924)

20. Makruh berpuasa pada hari Jumat saja

Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:
Dari Muhammad bin Abbad, ia berkata: Aku bertanya kepada Jabir bin Abdullah ra. ketika sedang melakukan tawaf di Baitullah: Apakah Rasulullah saw. melarang puasa pada hari Jumat saja? Jabir menjawab: Ya, demi Tuhan Baitullah ini. (Shahih Muslim No.1928)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Janganlah salah seorang di antara kalian berpuasa pada hari Jumat, kecuali ia berpuasa sehari sebelumnya atau (berniat puasa) hari sesudahnya. (Shahih Muslim No.1929)

21. Penghapusan firman Allah: Dan wajib bagi orang-orang yang berat melakukannya jika mereka tidak berpuasa membayar fidyah dengan firman-Nya Barang siapa di antara engkau hadir di negeri tempat tinggalnya di bulan itu, maka hendaknya ia berpuasa pada bulan itu

Hadis riwayat Salamah bin Akwa` ra., ia berkata:
Ketika turun ayat berikut, Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya jika mereka tidak berpuasa membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin, maka orang yang ingin tidak puasa, cukup dengan membayar fidyah, hingga akhirnya turun ayat berikutnya yang menghapus hukum ayat sebelumnya. (Shahih Muslim No.1931)

22. Membayar puasa Ramadan di bulan Syakban

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Adalah aku mempunyai tanggungan puasa Ramadan, aku tidak dapat membayarnya kecuali pada bulan Syakban, karena kesibukan dari Rasulullah saw. atau kesibukan bersama Rasulullah saw.. (Shahih Muslim No.1933)

23. Membayarkan tanggungan puasa orang yang telah meninggal

Hadis riwayat Aisyah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang meninggal dunia dan ia mempunyai tanggungan puasa, maka walinya harus berpuasa untuk membayar tangungannya. (Shahih Muslim No.1935)

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
Bahwa seorang perempuan datang kepada Rasulullah saw. dan berkata: Sesungguhnya ibuku telah meninggal dan ia mempunyai tanggungan puasa sebulan. Beliau bertanya: Apa pendapatmu jika ibumu mempunyai utang kepada orang lain, apakah engkau akan membayarnya? Ia menjawab: Ya (aku akan bayar). Beliau bersabda: Utang kepada Allah adalah lebih berhak untuk dibayar. (Shahih Muslim No.1936)

24. Menjaga lidah bagi yang berpuasa

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Apabila salah seorang dari kalian bengun dalam keadaan berpuasa, maka janganlah ia berbicara jorok dan kotor, maka jika seseorang dicaci atau diperangi, maka hendaklah ia berkata: Aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa. (Shahih Muslim No.1941)

25. Keutamaan puasa

Hadis riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat pintu yang bernama Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan masuk lewat pintu itu pada hari kiamat. Tidak ada orang selain mereka yang masuk bersama mereka. Ditanyakan: Di mana orang-orang yang puasa? Kemudian mereka masuk lewat pintu tersebut dan ketika orang yang terakhir dari mereka sudah masuk, maka pintu itu ditutup kembali dan tidak ada orang yang akan masuk lewat pintu itu. (Shahih Muslim No.1947)

26. Keutamaan berpuasa di jalan Allah bagi orang yang mampu, tanpa mudarat dan meninggalkan hak (bekerja)

Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Tidaklah seorang hamba yang berpuasa satu hari di jalan Allah, kecuali Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh jarak perjalanan 70 tahun. (Shahih Muslim No.1948)

27. Makan, minum dan bersetubuhnya orang yang lupa itu tidak membatalkan puasa

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa lupa bahwa ia sedang berpuasa, sehingga ia makan atau minum, maka hendaklah ia meneruskan puasanya, karena sesungguhnya ia telah diberi makan dan minum oleh Allah. (Shahih Muslim No.1952)

28. Puasanya Nabi saw. pada selain bulan Ramadan. dan sunat tidak mengosongkan satu bulan dari puasa

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Rasulullah saw. tidak pernah berpuasa satu bulan penuh, kecuali pada bulan Ramadan. Beliau berpuasa, jika beliau mau, sampai-sampai ada yang mengira bahwa beliau, demi Allah, tidak pernah tidak puasa. Jika beliau mau, beliau tidak puasa, sampai-sampai ada yang mengira bahwa beliau, demi Allah, beliau tidak pernah puasa. (Shahih Muslim No.1959)

Hadis riwayat Anas ra.:
Bahwa Rasulullah saw. pernah selalu berpuasa (sunat), sampai ada yang mengatakan bahwa beliau seakan-akan berpuasa terus-menerus. Dan pernah pula beliau selalu tidak berpuasa, sampai ada yang mengatakan bahwa beliau tidak pernah puasa (sunat). (Shahih Muslim No.1961)

29. Larangan berpuasa setahun penuh bagi yang akan memudaratkan atau menjadikan kewajibannya terbengkalai atau tidak berbuka pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha serta pada hari tasyrik dan penjelasan keutamaan berpuasa selang-seling

Hadis riwayat Abdullah bin Amru bin Ash ra., ia berkata:
Rasulullah saw. dikabarkan bahwa aku pernah berkata akan selalu salat qiyam, akan berpuasa pada siang harinya sepanjang hidupku. Kemudian Rasulullah saw. bertanya: Betulkah engkau pernah bilang demikian? Aku menjawab: Betul, aku pernah mengatakannya, wahai Rasulullah. Rasulullah saw. bersabda: Sungguh engkau tidak akan mampu melakukan yang demikian. Oleh karena itu berpuasalah dan juga berbukalah. Tidurlah dan bangun malamlah. Berpuasalah tiga hari dalam setiap bulan. Sebab, satu kebajikan itu nilainya sama dengan sepuluh kebajikan. Dan yang demikian itu (puasa tiga hari dalam tiap bulan) nilainya sama dengan puasa satu tahun. Lalu aku katakan kepada Rasulullah saw: Tetapi aku mampu berbuat lebih dari itu. Beliau bersabda: Berpuasalah sehari dan tidak puasa dua hari. Aku katakan kepada beliau: Tetapi aku mampu berbuat lebih dari itu. Rasulullah saw. bersabda: Jika begitu, berpuasalah sehari dan berbukalah sehari, itu adalah puasa nabi Daud as. dan itulah puasa yang tengah-tengah. Kemudian aku berkata: Sungguh aku mampu berbuat lebih dari itu. Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada yang lebih utama dari itu. Abdullah bin Amru ra. berkata: Aku terima tiga hari sebagaimana yang dikatakan Rasulullah saw. adalah lebih aku sukai dari istri dan hartaku. (Shahih Muslim No.1962)

30. Hukum puasa pada hari-hari akhir bulan Syakban

Hadis riwayat Imran bin Hushain ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda kepadanya atau kepada orang lain (dan ia mendengarnya): Apakah engkau berpuasa pada hari-hari akhir bulan Syakban? Aku menjawab: Tidak. Beliau bersabda: Kalau begitu, maka berpuasalah dua hari. (Shahih Muslim No.1975)

31. Keutamaan lailatulkadar, anjuran untuk mencarinya, keterangan tentang waktunya dan waktu lebih diharapkan saat mencarinya

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa sekelompok orang dari sahabat Rasulullah saw. bermimpi melihat lailatulkadar pada hari ke tujuh yang terakhir. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Menurutku bahwa mimpi kalian pasti bertepatan dengan hari ke tujuh terakhir, maka barang siapa yang ingin menantinya, maka hendaklah ia menanti pada hari ke tujuh terakhir (bulan Ramadan). (Shahih Muslim No.1985)

Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
Rasulullah saw. pernah melakukan iktikaf pada sepuluh hari pertengahan bulan Ramadan. Ketika mana waktu dua puluh malam telah berlalu dan akan menyambut malam yang kedua puluh satu, maka beliau kembali ke rumahnya dan sahabat yang beriktikaf bersama beliau juga kembali ke rumah mereka. Kemudian beliau bangun malam pada malam ia kembali dari iktikaf dan berpidato di hadapan sahabat serta menyuruh mereka untuk melaksanakan kehendak Allah lalu bersabda: Sungguh dahulu aku iktikaf pada sepuluh malam ini (sepuluh malam pertengahan) kemudian nampak olehku (melalui mimpi) untuk iktikaf pada sepuluh malam akhir. Barang siapa yang pernah iktikaf bersamaku, maka hendaklah ia tidur di tempat iktikafnya. Sesungguhnya aku telah melihat (lailatulkadar) pada malam-malam ini, tetapi lalu aku lupa (waktunya), maka cari dan nantikanlah malam itu di sepuluh malam akhir yang ganjil. Aku pernah bermimpi bahwa aku sujud di air dan lumpur. Abu Said Al-Khudri berkata: Pada malam kedua puluh satu, kami diturunkan hujan, sehingga air mengalir dari atap mesjid ke tempat salat Rasulullah saw., lalu aku memperhatikan beliau. Beliau sudah selesai dari salat Subuh dan pada wajah beliau basah dengan lumpur dan air. (Shahih Muslim No.1993)

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Cari dan nantikanlah lailatulkadar pada sepuluh terakhir bulan Ramadan. (Shahih Muslim No.1998)

Sabtu, 20 Agustus 2011

I'TIKAF DI SEPULUH HARI TERAKHIR RAMADHAN



بِسمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَإِذْ جَعَلْنَا البَيْتَ مَثَابَةً لِلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيْمَ مُصَلًّى وَعَهِدْنَا إِلىَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيْلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِيْنَ وَالعَاكِفِيْنَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. dan Jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim[89] tempat shalat. dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud".(QS. Al-Baqoroh 125)
[89] Ialah tempat berdiri Nabi Ibrahim a.s. diwaktu membuat Ka'bah.


I’tikaf menurut bahasa adalah tinggal atau diam di suatu tempat, baik tempat itu layak atau tidak. Sedangkan I'tikaf menurut Istilah agama adalah tinggal atau diam di mesjid dengan sifat-sifat tertentu.

I’tikaf hukumnya sunnah disetiap kesempatan, terlebih-lebih separuh akhir bulan Ramadlan.

Syarat I’tikaf ada dua, yaitu pertama niat dan kedua tinggal di mesjid.

Tidak diperkenankan keluar dari mesjid apabila I’tikaf-nya dinadzarkan (ikrar wajib) kecuali dalam niatnya menyertakan batas I'tikaf atau kecuali karena ada kebutuhan manusiawi seperti karena ada uzdur (halangan) seperti sakit yang tidak mungkin tinggal di mesjid. Dan I’tikaf menjadi batal apabila melakukan senggama.

a. Niat I’tikaf sunnah

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فىِ هَذاَ المَسْجِدِ مُدَّةَ إِقاَمَةِ فِيْهِ سُنَّةً ِللهِ تَعاَلىَ

“Saya niat I’tikaf di mesjid ini selama tinggal di dalamnya, Sunnah karena Allah Sw”

b. Niat I’tikaf wajib atau yang dinadzarkan

نَذَرْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فىِ هَذاَ المَسْجِدِ مُدَّةَ إِقاَمَةٍ فِيْهِ فَرْضاً ِللهِ تَعاَلىَ

“Saya nadzar (janji) I’tikaf di mesjid ini selama tinggal di dalamnya, fardu karena Allah Sw”

Berikut dalil-dalil hadits dalam kitab Bulugul Murom, Syekh Ibnu Hajar Al-‘Asqolani :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه : أَنَّ رَسُولَ اَللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا, غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa melakukan ibadah Ramadhan karena iman dan mengharap ridlo'Nya, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lewat." Muttafaq Alaihi.

وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللهُ عَنْهَا قَالَتْ : كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ أَيْ اَلْعَشْرُ اَلأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ شَدَّ مِئْزَرَهُ , وَأَحْيَا لَيْلَهُ , وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .

Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bila memasuki sepuluh hari, yakni sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan-- mengencangkan kain sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya. Muttafaq Alaihi.

وَعَنْهَا : أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَعْتَكِفُ اَلْعَشْرَ اَلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ, حَتَّى تَوَفَّاهُ اَللهُ, ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .

Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu, bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam selalu beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri-istri beliau beri'tikaf sepeninggalnya. Muttafaq Alaihi

وَعَنْهَا قَالَتْ : كَانَ رَسُولُ اَللهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا أَرَادَ أَنْ يَعْتَكِفَ صَلَّى اَلْفَجْرَ, ثُمَّ دَخَلَ مُعْتَكَفَهُ - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bila hendak beri'tikaf, beliau sholat Shubuh kemudian masuk ke tempat i'tikafnya. Muttafaq Alaihi.

وَعَنْهَا قَالَتْ : إِنْ كَانَ رَسُولُ اَللهِ صلى الله عليه وسلم لَيُدْخِلُ عَلَيَّ رَأْسَهُ وَهُوَ فِي اَلْمَسْجِدِ فَأُرَجِّلُهُ, وَكَانَ لاَ يَدْخُلُ اَلْبَيْتَ إِلاَّ لِحَاجَةٍ, إِذَا كَانَ مُعْتَكِفًا - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ لِلْبُخَارِيِّ .

Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah memasukkan kepalanya ke dalam rumah beliau di dalam masjid, lalu aku menyisir rambutnya dan jika beri'tikaf beliau tidak masuk ke rumah, kecuali untuk suatu keperluan. Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Bukhari

وَعَنْهَا قَالَتْ : اَلسُّنَّةُ عَلَى اَلْمُعْتَكِفِ أَنْ لاَ يَعُودَ مَرِيضًا, وَلاَ يَشْهَدَ جِنَازَةً, وَلاَ يَمَسَّ امْرَأَةً, وَلاَ يُبَاشِرَهَا, وَلاَ يَخْرُجَ لِحَاجَةٍ, إِلاَّ لِمَا لاَ بُدَّ لَهُ مِنْهُ, وَلاَ اعْتِكَافَ إِلاَّ بِصَوْمٍ وَلاَ اعْتِكَافَ إِلاَّ فِي مَسْجِدٍ جَامِعٍ - رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ, وَلاَ بَأْسَ بِرِجَالِهِ, إِلاَّ أَنَّ اَلرَّاجِحَ وَقْفُ آخِرِهِ .

Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata : Disunatkan bagi orang yang beri'tikaf untuk tidak menjenguk orang sakit, tidak melawat jenazah, tidak menyentuh perempuan dan tidak juga menciumnya, tidak keluar masjid untuk suatu keperluan kecuali keperluan yang sangat mendesak, tidak boleh i'tikaf kecuali dengan puasa, dan tidak boleh i'tikaf kecuali di masjid jami'. Riwayat Abu Dawud. Menurut pendapat yang kuat hadits ini mauquf akhirnya.

وَعَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ لَيْسَ عَلَى اَلْمُعْتَكِفِ صِيَامٌ إِلاَّ أَنْ يَجْعَلَهُ عَلَى نَفْسِهِ - رَوَاهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ وَالْحَاكِمُ, وَالرَّاجِحُ وَقْفُهُ أَيْضًا

Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak ada kewajiban puasa bagi orang yang i'tikaf, kecuali ia mewajibkan atas dirinya sendiri." Riwayat Daruquthni dan Hakim. hadits mauquf menurut pendapat yang kuat.

وَعَنْ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رِجَالاً مِنْ أَصْحَابِ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَرَوا لَيْلَةَ اَلْقَدْرِ فِي اَلْمَنَامِ , فِي السَّبْعِ الأَوَاخِرِ, فَقَالَ رَسُولُ اَللهِ صلى الله عليه وسلم أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي اَلسَّبْعِ اَلأَوَاخِرِ, فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي اَلسَّبْعِ اَلأَوَاخِرِ - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .

Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa beberapa shahabat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat lailatul qadr dalam mimpi tujuh malam terakhir, maka barangsiapa mencarinya hendaknya ia mencari pada tujuh malam terakhir." Muttafaq Alaihi.

وَعَنْ مُعَاوِيَةَ بْنَ أَبِي سُفْيَانَ رَضِيَ اَللهُ عَنْهُمَا , عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ لَيْلَةُ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ - رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ, وَالرَّاجِحُ وَقْفُهُ . وَقَدْ اِخْتُلِفَ فِي تَعْيِينِهَا عَلَى أَرْبَعِينَ قَوْلاً أَوْرَدْتُهَا فِي فَتْحِ اَلْبَارِي .

Dari Muawiyah Ibnu Abu Sufyan Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda tentang lailatul qadar: "Malam dua puluh tujuh." Riwayat Abu Dawud dan menurut pendapat yang kuat ia adalah mauquf. ada 40 pendapat yang berselisih tentang penetapannya yang saya paparkan dalam kitab Fathul Bari.

وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللهُ عَنْهَا قَالَتْ : قُلْتُ يَا رَسُولَ اَللهِ : أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيَّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ اَلْقَدْرِ, مَا أَقُولُ فِيهَا ? قَالَ " قُولِي اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي " - رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ , غَيْرَ أَبِي دَاوُدَ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَالْحَاكِمُ .

Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa dia bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana jika aku tahu suatu malam dari lailatul qadr, apa yang harus aku baca pada malam tersebut? Beliau bersabda: "bacalah (artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku)." Riwayat Imam Lima selain Abu Dawud. Hadits shahih menurut Tirmidzi dan Hakim.

وَعَنْ أَبِي سَعِيدٍ اَلْخُدْرِيِّ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اَللهِ صلى الله عليه وسلم : لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ اَلْمَسْجِدِ اَلْحَرَامِ, وَمَسْجِدِي هَذَا, وَالْمَسْجِدِ اَلأَقْصَى - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Abu Said Al-Khudry Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak ada perjalanan kecuali ke tiga masjid, yaitu Masjidil Haram, Masjidku ini, dan Masjidil Aqsho." Muttafaq Alaihi.

Minggu, 14 Agustus 2011

TUJUH PINTU NERAKA


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Dengan menyebut nama Allah
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Neraka memiliki 7 pintu, ini artinya neraka itu ada 7 macam. Masing-masing pintu merupakan jalan masuk kaum lelaki dan perempuan.

رُوِىَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ T أَنَّهُ سَأَلَ جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ أَكاَنَتْ أَبْواَبُهاَ كَأَبْواَبِناَ هَذِهِ ؟

Diriwayatkan dari Rasulullah Saw ; Suatu saat beliau bertanya pada malaikat Jibril as ;

Rasul Saw ; Apakah pintu-pintu Neraka sama dengan pintu-pintu di ruangan rumah ini ?

قَالَ لاَ وَلَكِنَّهاَ مَفْتُوْحَةً بَعْضُهاَ أَسْفَلٌ مِنْ بَعْضٍ مِنَ الباَبِ إِلىَ الباَبِ مَسِيْرَةُ سَبْعِمِائَةِ سَنَةٍ كُلُّ باَبٍ مِنْهاَ أَشَدُّ حُرًّا مِنَ الَّذِى يَلِيْهِ سَبْعِيْنَ ضُعْفاً

Jibril as ; Tidak sama, akan tetapi pintu Neraka itu selalu terbuka dan tidak ada daun pintunya, satu pintu berada di bawah pintu lainnya, jarak dari pintu ke pintu di tempuh selama 700 tahun jalan kaki, tiap pintu paling rendah lebih panas 70 kali lipat dari pintu yang berada di atasnya.

قاَلَ T مَنْ سُكاَنُ هَذِهِ الأَبْواَبِ ؟

Rasul Saw ; Siapa yang akan masuk neraka melalui pintu-pintu itu ?

قاَلَ أَمَّا الباَبُ الأَسْفَلِ فَفِيْهِ المُناَفِقُوْنَ وَمَنْ كَفَرَ مِنْ أَصْحاَبِ الماَئِدَةِ وَآَلِ فِرْعَوْنَ وَاسْمُهُ الهاَوِيَّةُ

Jibril as ; Adapun pintu yang paling bawah adalah neraka yang akan di huni oleh orang-orang munafiq, orang-orang yang dekat Nabi Saw tapi mereka menginkarinya, dan juga di huni para pengikut Fir’aun. Nama neraka ini Al-Hawiyah artinya api yang sangat panas.

وَالباَبُ الثَّانِى فِيْهِ المُشْرِكُوْنَ وَاسْمُهُ الجَحِيْمُ

Pintu kedua adalah neraka yang akan di huni oleh orang-orang musyrik. Nama neraka ini Al-Jahim artinya nyala api yang sangat panas.

وَالباَبُ الثَّالِثِ فِيْهِ الصَّابِئُوْنَ وَاسْمُهُ حُطَمَةٌ

Pintu ketiga adalah neraka yang akan dihuni oleh orang-orang yang berpindah agama dari Islam ke agama lainnya. Nama neraka ini Saqor artinya nyala api yang sangat panas.

وَالباَبُ الرَّابِعُ فِيْهِ إِبْلِيْسُ وَمَنْ تَبِعَهُ وَالمَجُوْسِ وَاسْمُهُ لَظَى

Pintu keempat adalah neraka yang akan di huni oleh Iblis dan para pengikutnya, dan juga di huni kaum majusi, kaum yang menyembah api. Nama neraka ini Ladzo artinya Api yang sangat panas.

وَالباَبُ الخاَمِسُ فِيْهِ اليَهُوْدِ وَاسْمُهُ حُطَمَةٌ

Pintu kelima adalah neraka yang akan di huni oleh orang-orang Yahudi. Nama neraka ini Huthomah artinya Api yang sangat panas.

وَالباَبُ السَّادِسُ فِيْهِ النَّصَارَى وَاسْمُهُ سَعِيْرٌ

Pintu keenam adalah neraka yang akan di huni oleh orang-orang Nashrani, protestan atau katolik. Nama neraka ini Sa’ir artinya Api yang sangat panas.

ثُمَّ أَمْسَكَ جِبْرِيْلُ فَقاَلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ ياَجِبْرِيْلُ لِمَ لاَتَخْبِرْنِى عَنْ سُكاَنِ الباَبِ السَّابِعِ ؟

Kemudian Jibril as berhenti melanjutkan khabar, dan Rosulullah Saw bertanya :
Rasul Saw ; Wahai Jibril, mengapa kamu berhenti bicara ? siapa penghuni neraka yang ke tujuh ?

فَقاَلَ ياَمُحَمَّدْ أَتَسْأَلْنِى عَنْهُ فَقاَلَ بَلَى

Jibril as ; Wahai Muhammad, apakah tuan ingin tanyakan juga dan ingin mengetahui siapa penghuni neraka yang ke tujuh ?
Rosul Saw ; Ya betul, saya ingin mengetahuinya

قاَلَ ياَمُحَمَّدْ أَهْلُ الكَباَئِرِ مِنْ أُمَّتِكَ الَّذِيْنَ ماَتُوْا وَلَمْ يَتُوْبُوْا

Jibril as ; Wahai Muhammad, penghuni neraka yang ketujuh adalah orang-orang yang berbuat dosa besar dari pada umat tuan, yaitu mereka yang matinya belum bertaubat.

فَخَرَّ النَّبِىُّ عَلَيْهِ السَّلاَمُ مُغْشَيّاً عَلَيْهِ

Mendengar hal itu, Nabi Saw terkejut dan jatuh pingsan, beliau tidak sadarkan diri, pingsan karena terkejut yang luar biasa.

فَلَمّاَ أَفاَقَ قاَلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ ياَجِبْرِيْلُ عَظُمَتْ مُصِيْبَتِى وَاشْتَدَّ خَوْفِى أَيَدْخُلُ أَحَدٌ مِنْ أُمَّتِى النَّارَ

Setelah Rosul Saw sadar, beliau berkata ; Wahai Jibril musibahku rasa-rasanya teramat besar dan rasa takutku begitu sangat dahsyat, apakah memang benar salah seorang umatku ada yang akan masuk neraka ?

قاَلَ جِبْرِيْلُ نَعَمْ يَدْخُلُ أَهْلُ الكَباَئِرِ مِنْ أُمَّتِكَ

Jibril as ; Ya memang benar, orang-orang yang berbuat dosa besar dari umat tuan, mereka pasti akan masuk ke neraka yang ke tujuh ini.

ثُمَّ بَكَى رَسُوْلُ اللهِ عَلَيْهِ السَّلاَمُ وَبَكَى جِبْرِيْلُ لِبُكاَئِهِ

Kemudian Rasulullah Saw menangis dan Jibril pun ikut menangis karenanya.

وَقاَلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ ياَجِبْرِيْلُ لِمَ تَبْكِى أَنْتَ وَأَنْتَ الرُّوْحُ الأَمِيْنُ

Rosul Saw ; Hai Jibril mengapa kamu menangis ? sedangkan kamu adalah jiwa yang telah dalam posisi aman, kamu dipastikan tidak akan masuk ke neraka.

قاَلَ جِبْرِيْلُ أَخاَفُ أَنْ أَبْتَلِيَ بِماَ ابْتَلَى بِهِ هاَرُوْتَ وَماَرُوْتَ فَهُوَ الَّذِى أَبْكاَنِى

Jibril as ; Saya sangat takut musibah terjadi sebagaimana terjadi pada Harut dan Marut, dua malaikat yang terkena siksa Allah Saw di dunia, inilah yang membuat saya menangis.

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَ

Al-baqoroh ayat 30 ini mengandung kisah, bahwa Harut dan Marut, dua orang malaikat menyatakan diri lebih tatat dari manusia, ketika Allah Swt menjadikan manusia sebagai kholifah, Allah murka, mereka terkena sangsi, namun diberi pilihan antara siksa (hukum) di dunia atau di akhirat, mereka memilih siksa di dunia.

فَأَوْحَى اللهُ تَعاَلىَ ياَجِبْرِيْلُ وَياَمُحَمَّدٌ إِنِّى أَبْعَدْتُكُماَ مِنَ النَّارِ وَلَكِنْ لاَتَأْمَنّاَ مِنْ عَذَابِى

Kemudian Allah Swt turunkan wahyu ; Wahai Jibril dan Wahai Muhammad, sesungguhnya Kami telah menjauhkan kalian berdua dari neraka, akan tetapi bukan berarti kalian tidak akan terkena siksa dari Kami (siksa sejenis merasa tidak nyaman).

Pustaka : Daqoiqul Akhbar, Syekh Abdurrohim bin Ahmad Al-Qodli

Sabtu, 13 Agustus 2011

DELAPAN PINTU SORGA


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Dengan menyebut nama Allah
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Sorga itu memiliki 8 macam pintu, berdasarkan hadits riwayat Ibnu Abbas berikut ;

قاَلَ إِبْنُ عَبَّاسٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُماَ لِلْجِناَنِ ثَماَنِيَّةُ أَبْوَابٍ مِنْ ذَهَبٍ مُرَصَّعٍ بِالجَوْهَرِ

Ibnu Abbas ra berkata ; Sorga itu memiliki 8 (delapan) pintu, masing-masing tercipta dari emas yang di sulam intan berlian.

مَكْتُوْبٌ عَلَى الباَبِ الأَوَّلِ لآَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ وَهُوَ باَبُ الأَنْبِياَءِ وَالمُرْسَلِيْنَ وَالشُّهَداَءِ وَالأَسْخِياَ

Pintu Pertama, Terpampang di atas pintu sorga pertama dua kalimat syahadat atau tauhid yaitu لآَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ . sorga ini akan di huni oleh para Nabi, Para Rosul, Para Syuhada (orang syahid) dan orang-orang dermawan.
وَالباَبُ الثَّانِى باَبُ المُصَلِّيْنَ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ الوُضُوْءَ وَأَرْكاَنَ الصَّلاَةِ

Pintu kedua adalah sorga yang akan di huni oleh orang-orang yang selalu mendirikan shalat dengan wudlu yang baik dan melakukan rukun-rukun shalatnya dengan baik pula.

وَالباَبُ الثَّالِثُ باَبُ المُزَكِّيْنَ بَطَيِّبِ أَنْفُسِهِمْ

Pintu ketiga adalah sorga yang akan dihuni oleh orang-orang yang gemar membayar zakat atau sedekah dengan hati yang ikhlas.

وَالباَبُ الرَّابِعُ باَبُ الآَمِرِيْنَ بِالمَعْرُوْفِ وَالنَّاهِيْنَ عَنِ المُنْكَرِ

Pintu keempat adalah sorga yang akan di huni oleh orang-orang yang gemar amar ma’ruf nahi munkar yaitu mengajak kebajikan dan melarang kemunkaran atau dakwah.

وَالباَبُ الخاَمِسُ باَبُ مَنْ يَقْطَعُ نَفْسَهُ عَنِ الشَّهْوَاتِ وَيَمْنَعُهاَ مِنَ الهَوَى

Pintu kelima adalah sorga yang akan di huni oleh orang-orang yang dapat mengendalikan hasrat keinginan duniawi dan hawa nafsunya.

وَالباَبُ السَّادِسُ باَبُ الحُجاَجِ وَالمُعْتَمِرِيْنَ

Pintu keenam adalah sorga yang akan di huni oleh orang-orang yang menunaikan ibadah haji dan umrah.

وَالباَبُ السَّابِعُ باَبُ المُجاَهِدِيْنَ

Pintu ketujuh adalah sorga yang akan di huni oleh orang-orang yang selalu berjuang membela agama Islam.

وَالباَبُ الثَّامِنُ باَبُ المُتَّقِيْنَ الَّذِيْنَ يَغُضُّوْنَ أَبْصاَرَهُمْ عَنِ المِحاَرِمِ وَيَعْمَلُوْنَ الخَيْراَتِ مِنْ بِرِّ الواَلِدَيْنِ وَصِلَةِ الأَرْحاَمِ وَغَيْرِ ذَلِكَ

Pintu kedelapan adalah sorga yang akan di huni oleh orang-orang yang bertaqwa, yaitu orang-orang yang memalingkan pandanagan matanya dari hal-hal yang diharamkan oleh agama dan mereka yang berbuat amal kebaikan seperti berbakti pada kedua orang tua, silaturrahmi dan lain sebagainya.

أَوَّلُهاَ داَرُ الجَلاَلِ وَهِىَ مِنْ لُؤْلُؤِ أَبْيَضٍ

Jumlah seluruh sorga ada 8 (delapan) ;
Sorga pertama namanya Daarul-Jalal artinya komplek kemegahan, semuanya seperti rumah, halaman, jalan, dan lain sebagainya tercipta dari intan mutiara yang berwarna putih.

وَثاَنِيْهاَ داَرُ السَّلاَمِ وَهِىَ مِنْ ياَقُوْتِ أَحْمَرٍ

Sorga kedua namanya Daarus-Salam artinya komplek yang sangat aman, semuanya tercipta dari intan mutiara yang berwarna merah.

وَثاَلِثُهاَ جَنَّةُ المَأْوَى وَهِىَ مِنْ زَبَرْجَدٍ أَخْضَرَ

Sorga ketiga namanya Jannatul-Ma’wa artinya sorga tempat kembali, semuanya tercipta dari intan zabarjad yang berwarna hijau.

وَرَابِعُهاَ جَنَّةُ الخُلْدِ وَهِىَ مِنْ مَرْجاَنِ أَحْمَرَ وَأَصْفَرَ

Sorga keempat namanya Jannatul-Khuld artinya srga yang abadi, semuanya tercipta dari intan marjan yang berwarna merah dan kuning.

وَخاَمِسُهاَ جَنَّةُ النَّعِيْمِ وَهِىَ مِنْ فِضَّةٍ بَيْضاَءَ

Sorga kelima namanya Janntun-Na’im artinya sorga berlimpah kenikmatan, semuanya tercipta dari perak yang berwarna putih.

وَساَدِسُهاَ جَنَّةُ الفِرْدَوْسِ وَهِىَ مِنْ ذَهَبٍ أَحْمَرَ

Sorga keenam namanya Janntul-Firdaus artinya sorga yang mulia, semuanya tercipta dari emas yang berwarna merah.

وَساَبِعُهاَ جَنَّةُ عَدْنٍ وَهِىَ مِنْ دُرَّةٍ بَيْضاَءَ

Sorga ketujuh namanya Jannatu-‘And artinya sorga yang luhur, semuanya tercipta dari berlian yang berwarna putih.

وَثاَمِنُهاَ داَرُ القَراَرِ وَهِىَ مِنْ ذَهَبٍ أَحْمَرَ وَهِىَ قُصْبَةُ الجِناَنِ وَهِىَ مُشْرِفَةٌ عَلَى الجِناَنِ كُلِّهاَ

Sorga kedelapan namanya Darul-Qoror artinya tempat tinggal abadi, semuanya tercipta dari emas merah, ia merupakan sorga paling rendah tetapi mulia karena berada menopang pada sorga yang lainnya.

Pustaka : Daqoiqul Akhbar, Syekh Abdurrohim bin Ahmad Al-Qodli

KEIMANAN YANG SEMPURNA

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Setelah shalat tarawih, apa sebenarnya yang anda mohonkan kepada Allah Swt ??...

Dalam Do’a Tarawih, yang dimohonkan kepada Allah dirangkum 20 macam dan terbagi tiga bagian ;

Pertama Inti Keimanan Sempurna
Tentunya Keimanan sempurna harus didasari pengetahuan akan keimanan itu sendiri, ini dimohonkan pada Allah setelah shalat tarawih, tertuang pada 1 kalimat do’a ;

Ya Allah jadikan kami mendapat Keimanan Yang Sempurna, أَللَّـهُمَّ اجْعَلْناَ بِالإِيْماَنِ كاَمِلِيْنَ

Karena tanpa seizin-Nya seseorang tidak akan mendapat keimanan sempurna. Iman ialah membenarkan dan setiap membenarkan adalah dengan hati, ini dinamakanlah ilmu. Jika iman kuat dinamakanlah keyakinan. Hanya saja pintu yang mengarah pada keyakinan ini sangatlah banyak.

Disini coba kita buka melalui pintu tauhid, ketika meyakini “Tiada Tuhan melainkan Allah, Dia yang satu dan tidak bersekutu, Dia yang memiliki kekuasaan, dia yang memiliki segala pujian, Dia yang maha kuasa atas segala sesuatu”. maka sempurnalah keimanannya. Sebaliknya ketika tidak meyakini semua itu maka termasuk tidak sempurna keimanannya. Ketidaksempurnaan iman akan mengarah pada kekufuran, wal‘iyadzubillah.
Mengatahui iman adalah inti dari keimanan yang sempurna.

Kedua Kondisi Keimanan Sempurna

Kondisi iman sempurna, tertuang pada 12 kalimat do’a ;
1.Selalu menunaikan kewajiban, وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ
2.Selalu menjaga shalat, وَلِلصَّلاَةِ حاَفِظِيْنَ
3.Selalu membayar zakat, وَلِلزَّكاَةِ فاَعِلِيْنَ
4.Selalu gemar mencari ridlo Allah, وَلِماَعِنْدَكَ طاَلِبِيْنَ
5.Selalu mengharap ampunanMu, وَلِعَفْوِكَ راَجِيْنَ
6.Selalu berpegang teguh pada petunjuk yang benar, وَبِالهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ
7.Selalu berpaling dari permainan, وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ
8.Selalu zuhud akan harta dunia, وَفى ِالدُّنْياَ زاَهِدِيْنَ
9.Selalu rindu akan akhirat, وَفى ِالأَخِرَةِ راَغِبِيْنَ
10.Selalu rela akan ketentuan Allah, وَبِالقَضاَءِ راَضِيْنَ
11.Selalu mensyukuri nikmat Allah, وَلِلنَّعْماَءِ شاَكِرِيْنَ
12.Selalu sabar hadapi musibah, وَعَلَى البَلاَءِ صاَبِرِيْنَ

Ketika tidak ada kondisi-kondisi tersebut, bisa jadi keimanannya tidak sempurna yang pada akhirnya akan mengarah pada kekufuran, wal‘iyadzubillah. Setiap sesuatu pasti ada tandanya dan tanda disini merupakan kondisinya sebagai pertanda adanya keimanan yang sempurna.

Ketiga Hasil dari Keimanaan Sempurna
Hasil atau buah dari keimanan yang sempurna, tertuang pada 7 kalimat do’a ;

1.Berada dibawah naungan bendera Nabi Saw di hari qiyamah, وَتَحْتَ لِواَءِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ يَوْمَ القِياَمَةِ ساَئِرِيْنَ
2.Berjalan menuju telaga baginda Muhammad Saw, وَإِلىَ الحَوْضِ وَارِدِيْنَ
3.Masuk ke dalam sorga dan selamat dari api neraka, وَإِلىَ الجَنَّةِ داَخِلِيْنَ وَمِنَ النَّارِ ناَجِيْنَ
4.Mendapatkan kursi kehormatan dan kemuliaan, وَعَلَى سَرِيْرِ الكَراَمَةِ قاَعِدِيْنَ
5.Menikahi para bidadari sorga, وَمِنْ حُوْرٍ عِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ
6.Mengenakan sutera sundus, istibroq dan sutera dibaj, وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاسْتِبْراَقٍ وَدِيْباَجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ
7.Menyantap makanan sorga, menegguk susu dan madu murni dengan gelas dan ceret yang telah ditentukan, bersama orang-orang yang telah diberi nikmat, yaitu para Nabi, Siddiqiin, Syuhada dan Sholihin, merekalah yang baik untuk dijadikan kawan.
وَمِنْ طَعاَمِ الجَنَّةِ آكِلِيْنَ وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفَّيْنِ شاَرِبِيْنَ بَأَكْواَبٍ وَأَباَرِيْقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّقِيْنَ وَالشُّهَداَءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُؤْلَئِكَ رَفِيْقاً

Semoga kita semua mendapat keimaan yang sempurna, menjadi hamba Allah yang soleh, selalu kondisi beriman sempurna, sehingga mendapat kemuliaan dan pantas dijadikan kawan oleh yang lain, amien.

Rabu, 09 Maret 2011

Goa seplawan dah 20 tahun tak mengunjungimu ....



Goa Seplawan terletak di Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing dengan jarak tempuh 20 km ke arah timur dari pusat kota dengan ketinggian 700 m di atas permukaan laut sehingga udaranya sangat sejuk. Goa ini memiliki ciri khusus ornamen yang terdapat di dalam goa, antara lain: stalaktit, stalakmit, flow stone, helekit, soda straw, gouwer dam, dan dinding-dinding berornamen seperti bentuk kerangka ikan.

Keadaan sekitar goa ini sangat mengesankan dengan pemandangan alam yang begitu indah ditumbuhi flora antara lain lumut (di mulut goa), paku-pakuan dan panorama hutan pinus yang asri. Para pengunjung juga dapat menikmati taman bunga di sekitar goa.

Panjang Goa Seplawan + 700 m dengan cabang-cabang goa sekitar 150 – 300 m dan berdiameter 15 m. Goa alam yang sangat menakjubkan ini menjadi sangat terkenal dengan diketemukannya arca emas Dewa Syiwa dan Dewi Pawestri seberat 1,5 kg pada tanggal 28 Agustus 1979 yang kini disimpan di Museum Nasional Jakarta.

Obyek wisata ini merupakan potensi wisata yang sangat digemari oleh wisatawan karena disamping keindahan obyeknya, goa ini juga telah dilengkapi beberapa fasilitas penunjang lain seperti listrik sebagai penerang dalam goa, MCK, dan taman. Bahkan pada kawasan ini sudah dibangun gardu pandang dan arena perkemahan (camping ground).

Rabu, 02 Maret 2011

Terjemah Maulid Diba'



Shalawat Pembuka

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat kepada Nabi Muhammad
Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam kepadanya

Ya Allah sampaikanlah kepadanya sebagai perantara
Ya Allah, khususkanlah kepadanya dengan keutamaan

Ya Allah, anugerahkanlah keridaan kepada sahabatnya
Ya Allah, anugerahkanlah keridaan kepada keturunannya

Ya Allah, anugerahkanlah keridaan kepada para guru
Ya AIlah, rahmatilah orang-orang tua kami

Ya Allah, rahmatilah kami semua.
Ya Allah, rahmatilah semua orang islam

Ya Allah, ampunilah semua orang yang berbuat dosa.
Ya Allah, janganlah Engkau putuskan harapan kami.

Ya Allah, wahai Zat Yang Maha Mendengar doa kami.
Ya Allah, sampaikan kami ziarah ke makamnya

Ya Allah, sinarilah kami dengan nurnya.
Ya Allah, aku selalu mengharap pemeliharaan dan keamanan-Mu.

Ya Allah, tempatkanlah kami dalam surga-Mu.
Ya Allah, selamatkanlah kami dari siksa-Mu.

Ya Allah, anugerahilah kematian kami dengan syahid.
Ya AIIah, liputilah kehidupan kami dengan penuh kebahagiaan

Ya Allah, balaslah kebaikan orang yang berbuat kebaikan.
Ya Allah, hindarkanlah dari semua orang yang menyakiti.

Ya Allah, akhirilah kami dengan mendapat syafaat Nabi Muhammad saw.
Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam kepada Nabi Muhammad

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Telah datang kepada kamu seorang utusan Allah dari jenis kamu sendiri, ia merasakan apa penderitaanmu, lagi sangat mengharapkan akan keselamatanmu, kepada orang yang beriman senantiasa merasa kasih sayang.

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya selalu bersalawat untuk Nabi, wahai orang-orang yang beriman! Bacalah salawat dan mohonkan kesejahteraan untuknya, (Nabi Muhammad saw)

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad saw)

Wahai utusan Allah, semoga keselamatan tetap padamu
Wahai yang berbudi luhur dan bermartabat tinggi

Rasa kasihmu wahai pemimpin tetangga
Wahai ahli dermawan dan pemurah hati

Kami tetangga di tanah haram ini
Tanah haram tempat berbuat baik dan memberi kebaikan.

Kami dari kaum yang tinggal di tempat itu.
Tempat yang mereka merasa aman dari ketakutan.

Dengan ayat-ayat Al-Qur’an mereka mendapat inayah.
Renungkanlah di hati kita, wahai yang berjiwa lemah.

Kami mengenal padang pasir dan ia mengenal kami
Bukit Shafa dan Baitil-Haram menawan hati kami.

Kami punya Ma’la dan masjid Kha’if di kota Mina.
Ketahuilah ini, beradalah dan beribadahlah di sana.

Kami mempunyai ayah sebaik-baik makhluk.
Dan adalah keturunan AIi yang diridlai.

Kepada kedua cucunya kami berketurunan,
Keturunan suci bersih dari kotoran.

Banyak Imam yang menggantikan sesudahnya,
Dengan gelar sayyid mereka dikenal

Dengan gelar itu benar-benar mereka disebut.
Dari sepanjang tahun dan zaman.

Seperti Zainal Abidin yakni Ali
Dan putranya Baqir itu sebaik-baiknya wali.



Dan Imam Ja’far Ash-shadiq yang penu keberkahan
Dan Ali yang mempunyai ketinggian dan keyakinan

Merekalah kaum yang memperoleh hidayah.
Dan dengan karunia Allah mereka benar-benar berbahagia.

Kepada selain Allah mereka tak bertujuan.
Dan besertaAl-Qur’an mereka berpegangan.

Ahli rumah Nabi pilihan yang disucikan.
Mereka itu pengaman bumi, maka ingatlah.

Mereka itu bagaikan bintang gemerlapan.
Perumpamaan itu telah benar-benar datang di dalam hadits Nabi.

Dan bagaikan bahtera penyeIamat ketika …
Engkau takut dari topan badai segala duka.

Maka selamatlah engkau di dalamnya tiada khawatir lagi.
Dan berpegang teguhlah kepada Allah serta mohonlah pertolongan.

Ya Allah, dengan barokah mereka, berilah kami kemanfaatan.
Dan dengan kehormatan mereka, tunjukkan kami kepada kebaikan

Dan wafatkanlah kami di jalan mereka
Dan selamat dari segala fitnah

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Dalam pengaturan susunan perwujudan manusia ini. Diciptakan oleh-Nya, otak, tulang, bahu, urat pembuluh darah, daging, kulit dan rambut dengan susunan yang teratur rapi. Dari sperma yang terpancar dari tulang rusuk laki-laki dan tulang dada perempuan. “(LAA ILAAHA ILLALLAAH)” TiadaTuhan selain Allah, Maha Pemurah kepada makhluk-Nya dengan hamparan karunia dan anugerah-Nya.

Pada setiap malam rahmat Allah turun ke langit dunia, dan memanggil: Adakah malam ini orang yang mohon ampun serta adakah orang yang bertaubat? Adakah orang yang memohonakan hajatnya maka Aku akan kabulkan hajatnya. yang Maka seandainya telah engkau lihat hamba-hamba mengabdi kepada Allah, berdiri tegak di atas telapak-telapak kakinya dengan cucuran air mata. Dan di antara segolongan kaum ada yang menyesali dosa-dosanya dan bertaubat. Dan ada orang-orang yang khawatir berbuat dosa lagi dan mencerca kepada dirinya sendiri. Dan ada orang yang lari menghindar dari perbuatan-perbuatandosa menuju perlindungan Allah. Maka tidak ada henti-hentinya mereka mohon ampunan, sehingga berhari-hari lamanya meratapi rentetan kealpaannya. Kemudian mereka kembali menekuni ibadah dan mereka benar-benar beruntung dengan apa yang dicari, dan menemui keridaan Allah yang dicintai dan tiada seorang pun dari suatu kaum yang kembali dengan tangan hampa. Tiada Tuhan selain Allah, maka Maha suci Allah dan Maha luhur yang telah menciptakan nur Muhammad saw, dari nur-Nya sebelum menciptakan Adam dari tanah liat. Dan Allah memperlihatkan keagungan nur Muhammad kepada penghuni surga seraya berfirman; “lnilah pemimpin para nabi dan lebih agung di antara orang-orang pilihan serta lebih mulia di antara para kekasih Allah.”

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad saw)

Ditanyakan oleh malaikat: Adakah nur itu pada Nabi Adam? Jawab Allah:Dengan nur ini, Aku anugerahkan kepada Adam martabat yang tinggi.

Ditanyakan oleh malaikat: Adakah nur itu pada Nuh? Jawab Allah: Dengan nur ini Nabi Nuh dapat selamat dari tenggelam dan binasalah orang-orang yang memungkirinya dari ahli keluarga dan kerabatnya.

Ditanyakan oleh malaikat: Adakah nur ini pada Nabi lbrahim? Jawab Allah:Dengan nur ini Nabi lbrahim sanggup menyampaikan hujjahnya dengan mengalahkan para penyembah berhala dan bintang-bintang.

Ditanyakan oleh malaikat: Adakah nur ini pada Nabi Musa? Jawab Allah: Musa itu adalah saudaranya, tetapi nur ini adalah kekasih-Ku dan Musa adalah penerima firman-Ku dan yang berbicara dengan-Ku.

Ditanyakan oleh malaikat: Adakah nur ini pada Nabi Isa? Jawab Allah: Dengan nur ini Nabi lsa membawa kabar akan kelahiran nur ini di antara dengan kenabiannya dalam jarak waktu sangat dekat, bagaikan mata dengan alis.

Ditanyakan oleh malaikat: Lantas siapakah kekasih mulia yang telah Engkau hiasi dengan hiasan ketenteraman, Engkau beri mahkota bari mahkota kewibawaan dan kemegahan dan Engkau kibarkan bendera kepemimpinan di atasnya?

Jawab Allah: Dialah seorang nabi yang telah aku pilih dari keturunan Luay bin Ghalib.
Yang ayah dan ibunya telah meninggal dunia, kemudian diasuh oleh kakeknya, kemudian oleh pamannya yaitu saudara kandung ayahnya yang bernama Abu Thalib.

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad saw)

Nabi saw. diutus oleh Allah di negeri Tihamah(Makkah)di antara saat menjelang datang hari kiamat. Pada punggungnya ada tanda kenabian. BiIa berjalan awan senantiasa melindunginya dan perintahnya dipatuhi oleh awan.

Dahinya bercahaya cemerlang, rambutnya bagaikan malam gelap gulita / hitam pekat.

Bagaiknn huruf alif bentuk mancung hidungnya, bagaikan huruf mim bulat mulutnya, bagaikan huruf nun lengkung alisnya.

Pendengarannya dapat mendengar geritan qalam di Lauh Mahfuzh, penglihatannya sampai ke langit tujuh.

Kedua telapak kakinya dicium unta, maka lenyaplah rasa sakit serta bala’ musibah yang diderita oleh unta itu,

Binatang biawak dan lainnya beriman kepadanya dan bersalam kepadanya pepohonan, berbicara dengannya batu-batuan, batang kurma meratap kepadanya bagaikan rintihan kesedihan seorang pecinta.
Kedua tangannya menatap menampakkan berkahnya pada makanan dan minuman.

Hatinya tidak lalai dan tidak pula tidur, tetapi senantiasa mengabdi dan ingat kepada Allah

Bila disakiti, beliau mengampuni dan tidak membalas dendam,

Bila dihina, beliau hanya diam dan tidak menjawab,

Allah mengangkatnya ke martabat yang lebih mulia / tinggi,

Dengan kendaraan yang tak pernah dipakai oleh siapa pun, sebelum dan sesudahnya.

Pada golongan malaikat, ketinggian derajatnya melebihi yang lain.

Maka ketika Nabi naik melalui dua alam dan berpisah dari dua alam, sampailah yang ke tempat ketinggian yang bagaikanjarak dua busur panah, maka Aku-lah yang menghibur dan berbicara kepadanya.

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad saw)

Kemudian Aku kembalikan dia dari ‘Arsy, sebelum dingin alas semua apa yang tidurnya dan benar-benar telah memperoleh menjadi tujuannya.

Maka ketika tanah suci Makkah dimuliakan karena sebab kemuliaan Nabi yang merubahnya.

Telah terbentang keleluasaan untuk tujuan ke Makkah bagi jiwa-jiwa yang mencintainya, baik yang berjalan kaki maupun yang berkendaraan.

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad saw)

Selagi bintang masih bercahaya, semoga rahmat AIIah tercurah.
Kepada Nabi Muhammad yang sebaik-baiknya pengendara unta.

Selama pengiring unta menyanyikan lagu menyebut nama kekasih terindu.
Unta mengangguk-angguk menari gembira tertawa irama lagu penunggangnya

Tidakkah engkau lihat, semakin cepat langkah unta?
Bercucuran deras dari matanya air mata bagaikan awan tiba.

Semakin condong langkah untuk kegembiraan merindukan
Menuju kandang gembalaan pengembaraannya.

Biarkan,jangan kau tarik kendali dan penggiringnya.
Maka penggembala merasa kesepian merindukan Nabi kemudian menariknya.

Tunjukkanlah rasa cintamu sebagaimana cintany aunta dan jikalau tidak.,
Maka jalan cintamu pada nabi adalahdusta.

Perhatikan, kota Aqiq telah nampak dan inilah
Qubah Nabi, gemerlapan cahayanya menyilaukan

Itulah qubah hijau dan nabi bermakam di dalamnya.
Seorang Nabi yang nur-nya menerangi kegelapan.

Dan sungguh jelas keridaan Allah, dan pertemuanpun telah dekat
Dan sungguh telah datang kegembiraan dari segala penjuru

Maka bisikkan ke dalam hati, tiada seorangpun kucondongkan rasa cinta.
Maka tiada satupun hari ini kepada kekasih, penghalangnya

Condongkanlah rasa cinta kepada kekasih di segala tujuan,
Maka sungguh memperoleh kesenangan dan lenyaplah kedukaan.

Nabi Allah yang sebaik-baik makhluk kesemuanya.
Baginya keluhuran pangkat dan martabat tertinggi.

Baginya ketinggian kedudukan, baginya segala keluhuran.
Kemuliaannya diabadikan dan menjadi kenangan.

Maka seandainya kami menuju tempat, berjalan setiap hari
Di atas pandangan, bukan di punggung-punggung unta.

Dan seandainya kami beramal setiap saat
Pada peringatan kelahiran Ahmad, maka sungguh hukumnya wajib.

Setiap waktu kumohonkan untuknya dari Allah.
Rahmat selama bintang-bintang masih bercahaya.

Kepada keluarga dan para sahabat semuanya.
Serta semua keturunannya yang baik-baik lagi mulia.

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad saw)

Maka Maha suci Allah yang mengkhususkan NabiMuhnmmad saw dengan kemuliaan pangkat dan martabat

Aku menyanjungkan pujian kepada-Nya, atas segala nikmat anugerah dan pemberian-Nya.

Dan aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha Esa lagi tiada sekutu bagi-Nya, pemilik arah timur dan barat.

Dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya penghulu kami Nabi Muhammad itu adalah seorang hamba AIIah dan utusan-Nya yang diutus kepada semua bangsa Ajam dan Arab.

Semoga rahmat AIIah dan salam-Nya tetap dilimpahkan kepada Nabi dan keluarga serta sahabatnya yang mempunyai perilaku agung dan sebutan nama baik.

Dengan rahmat dan salam yang kekal keduanya merata kepada para pembacanya yang datang kelak di hari kiamat tanpa merugi.

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad saw)

Pertama kali kami awali hal ini dengan mengemukakan dua buah hadits datang dari Nabi yang berkedudukan agung dan bernasab mulia serta lurus perjalanan hidupnya.

Allah berfirman: Demi hak Muhammad. Dzat yang tiada terIepas dari sifat Maha Mendengar dan Maha Melihat, bahwasanya Allah dan para malaikat-Nya selalu bersalawat untuk Nabi, wahai orang-orang yang beriman, mohonkan rahmat dan salam dengan kesungguhan untuknya

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad saw)

Hadits pertama dari pancaran seorang ahli ilmu yang menyamudra, tutur katanya dengan Al-Qur’an dan salah seorang ulama yang terkenal, yaitu Sayyid Abdullah bin Sayyid Abbas radhiyallahu ‘anhumaa dari Rasulullah saw bahwasanya beliau telah bersabda: Sesungguhnya seorang Quraisy (Nabi Muhammad saw) ketika masih berwujud nur di hadapan AIIah Yang Maha
Perkasa dan Maha Agung sebelum menciptakan Adam kira-kira dua ribu tahun, nur itu selalu bertasbih kepada Allah dan bertasbih pula para malaikat mengikuti bacaan tasbihnya

Ketika Allah menciptakan Adam, maka nur itu diletakkan pada tanah liat asal kejadiannya,

Telah bersabda Nabi saw.: Lalu Allah Azza wa Jalla menurunkan aku ke
bumi pada punggung Nabi Adam.

Dan membawaku kedalam kapal berada pada tulang rusuk Nabi Nuh dan menjadikan aku pada tulang rusuk Nabi lbrahim ketika dilempar ke dalam api,

Tiada henti-hentinya Allah Yang MahaPerkasa dan Maha Agung memindahkan aku dari tulang-tulang rusuk yang suci, sampai pada rahim yang suci dan megah, hingga Allah melahirkan aku dari antara kedua orang tuaku, dan keduanya tidak pernah berbuat zina sama sekali.

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad saw)

Hadits kedua riwayat dari ‘Atha’ bin Yasar dari Ka’ab Al-Ahbar telah berkata: Ayahku telah mengajarkan kpadaku kitab Taurat hingga tamat, kecuali selembar saja yang tidak diajarkan dan memasukkannya ke dalam peti.

Maka setelah ayahku meninggal, aku membuka peti itu, ternyata selembar kitab Taurat tadi menerangkan tentang akan Iahirnya nabi akhir zaman yang tempat kelahirannya di kota Makkah dan berpindah ke Madinah serta kekuasaannya meluas ke negeri Syam.

Beliaum encukur rambutnya dan berkain pada pinggangnya. Beliau adalah sebaik-baiknya para nabi, dan umatnya juga sebaik-baik umat. Mereka bertakbir mengagungkan kebesaran Allah Yang Maha Tinggi atas segala kemuliaan. Mereka berbaris pada waktu salat sebagaimana barisan mereka di dalam peperangan. Hati mereka merupakan tempat kitabnya. Mereka selalu memuji dalam keadaan duka dan suka.

Sepertiga dari mereka masuk surga tanpa dihisab, sepertiga Iagi datang dengan dosa-dosanya, lalu diampuni. Dan yang sepertiga lainnya datang dengan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan besar.

Maka Allah Ta’ala berfirman kepada malaikat: Pergilah dan timbanglah amal perbuatan mereka. Lalu para malaikat berkata: Wahai Tuhan kami, telah kami dapatkan mereka melampaui batas menyia-nyiakan dirinya sendiri dan kami dapatkan amal-amal mereka penuh dari dosa-dosa bagaikan sebesar gunung-gunung. Pada sisi lainnya mereka sungguh bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammnd saw itu adalah utusan Allah.

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad saw)

Maka Allah berfirman: Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, tiadalah Aku jadikan orang yang tulus ikhlas bersaksi kepada-Ku itu seperti orang yang mendustakan Aku. Mereka Aku masukkan surga dengan rahmat-Ku.

Wahai orang yang termulia laksana untaian mutiara dan emas murni rahasia yang ada. Orang yang memujimu merasa kekurangan
walaupun dengan mengerahkan seluruh kekuatannya.

Dan orang yang mensifatimu merasa tak berdaya melukiskan apa yang meliputi engkau dari tingkah laku yang mulia dan pemurah.

Alam semesta isyarat dan engkaulah yang menjadi tujuan, wahai orang termulia yang telah memperoleh kedudukan yang terpuji.

Dan telah datang para rasul sebelum engkau, tetapi mereka bersaksi atas kemuliaan dan keluhuran serta ketinggian derajatmu.

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad saw)

Hadirkanlah hati kalian, wahai golongan orang yang berakal, sehingga aku nyatakan kepadamu bagaikan pengantin yang menjadi kekasih agung yang telah dikhususkan dengan gelar nama yang termulia. Yang pernah naik menghadap Raja Yang Maha Pemberi, sehingga dapat melihat keindahan’ Nya tanpa tutup dan tanpa tirai.

Tatkala tiba saat lahirnya sinar kerasulan di langit keagungan, keluarlah Malaikat jibril dengan membawa nur untuk membuka kerajaan dunia.

Wahai jibril, serukan kepada seluruh makhluk penghuni bumi dan langit, agar menyambutnya dengan rasa riang dan gembira.

Karena sesungguhnya nur yang terpelihara dan rahasia yang tersimpan yang Aku ciptakan sebelum wujudnya sesuatu dan sebelum terciptanya bumi dan langit-langit.

Pada malam ini Aku pindahkan nur itu ke dalam perut ibunya dengan merasa kegembiraan.

Aku penuhi seluruh alam dengan cahayanya. Aku pelihara di dalam keadaan yatim-piatu dan Aku sucikan dia beserta para keluarganya dengan kesucian yang sungguh.

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad saw)

Maka bergoncanglah ‘Arsy karena gembira dengan adanya kabar gembira.

Dan kursi Allah bertambah wibawa dan tenang karena memuliakannya.

Dan langit penuh dengan cahaya serta bergemuruh suara malaikat
membaca tahlil, tamjid dan istighfar.

Dan ibunya tiada henti-hentinya melihat bermacam-macam keajaiban hingga dari
keistimewaan dan keagungannya hingga sempurna masa kandungannya

Maka ketika ibunya telah merasakan sakit karena kandungannya akan lahir, dengan izin Tuhannya, Tuhan pencipta makhluk, Iahirlah kekasih Allah Muhammad saw dalam keadaan sujud, bersyukur dan memuji, sedangkan wajahnya bagaikan bulan purnama dalam kesempurnaannya.

Mahallul-Qiyaam

Wahai Nabi, semoga keselamatan tetap untukmu
Wahai Rasul, semoga keselamatan tetap untukmu

Wahai kekasih, semoga keselamatan tetap untukmu.
juga rahmat Allah semoga tetap tercurah untukmu

Telah terbit bulan purnama menyinari kami.
Maka suramlah karenanya gurnama-purnama lain.

Tiadalah pernah kami melihat perumpamaan kebagusanmu.
Hanyalah engkau saja, wahai wajah yang berseri-seri.

engkaulah matahari, engkaulah purnama.
engkaulah cahaya di atas segala cahaya.

engkaulah emas murni dan yang sangat mahal.
engkaulah pelita penerang daIam dada.

Wahai kekasihku, wahai Muhammad.
Wahai mempelai belahan benua timur dan barat.

Wahai yang dikokohkan, wahai yang dimuliakan.
Wahai yang menjadi imam di dua kiblat.

Siapa saja yang memandang wajahmu akan berbahagia.
Wahai yang mulia kedua orang tuanya.

Telagamu yang jernih dan menyejukkan.
Kami datangi di hari kiamat kelak.

Tak pernah kami lihat seekor unta merindukan,
Berjalan menuju selain kepadamu.

Awan berarak-arakan benar-benar menaungimu.
Para malaikat bershalawat untukmu,

Pohon kayu datang menangis kepadamu
Tunduk bersimpuh di hadapanmu

Mohon selamat,wahai kekasihku.
Ke hadapanmu kijang berlari.

Di waktu kafilah berkemas membawa beban.
Mereka memanggilmu untuk berangkat.

Aku datangi mereka dengan air mata bercucuran.
Aku katakan, tunggulah aku, wahai petunjuk jalan.

Tolong bawakan surat-suratku,
Wahai Nabi yang sangat merindukun.

Ke tempat nan jauh di sana,
Pada petang dan pagi hari.

Benar-benar berbahagialah hamba yang memperoleh kesenangan.
Hilang darinya segala kesusahan

padamu wahai purnama terang.
Padamu sifat-sifat yang indah.

Tak seorang pun melebihi kesucianmu…
Sama sekali, wahai Nabi eyangnya sayyid Husain.

Dan kepadamu curahan rahmat Allah.
Kekal selamanya sepanjang masa.

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad saw)

Nabi Muhammad saw,dilahirkan dalam keadaan telah berkhitan dengan pertolongan Allah.

Bercelak dengan celak petunjuk Allah.

Pada sahara bersinar terang dengan keindahannya.

Dari sebab cahayanya keadaan alam semesta menjadi terang benderang.

Dan termasuk pula dalam ikatan golongannya, orang-orang yang sesudahnya, seperti orang-orang dahulu yang pernah menjumpainya.

Pertama kali yang menjadi keagungan mukjizatnya, adalah padamnya api persembahan negeri Persi dan runtuhnya panggung kehormatannya. Dilemparnya setan-setan dari langit dengan bintang-bintang yang membakar. Raja jin yang angkuh menguasai kerajaannya, seketika menjadi hina dan tunduk.

Ketika cemerlang cahaya Nabi yang menerangi dan nur keelokan Nabi bersinar menerangi segenap penjuru, sehingga Nabi diserahkan kepada wanita-wanita yang menyusui.

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad saw)

Diserukan oleh malaikat: Siapakah yang ingin mengasuh anak yatim yang bagaikan permata yang tiada banding harganya.

Berkatalah sekelompok burung: Kamilah yang sanggup mengasuh dan mengambil keuntungan cita-citanya yang agung.

Berkatalah bintang-bintang liar: Kamilah yang lebih berhak mengasuhnya agar memperoleh kemuliaan dan keagungannya,

Diserukan oleh malaikat: Hai golongan umat, tenanglah kalian, karena sesungguhnya Allah benar-benar telah memutuskan sejak zaman dahulu kala, bahwasanya Nabi Muhammad saw adalah hendak menyusu kepada seorang wanita bernama Siti Halimah ynng penuh rasa kasih sayang.

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad saw)

Kemudian berpalinglah dari Nabi saw para wanita yang biasa menyusui bayi-bayi karena suratan takdir telah menentukan kebahagiaan kepada Halimah binti Abi Dzu’aib.

Tatkala pandangan Halimah tertuju kepada Nabi saw, maka segeralah Halimah mengambilnya dan diletakkan di pangkuannya dan dirangkul ke dadanya. Lantas Nabi menampakkan kegembiraan dengan tersenyum kepadanya.

Lalu keluarlah dari gigi depannya pancaran cahaya yang menembus ke langit. Kemudian Nabi dibawa ke kendaraannya, dan berangkatlah Halimah beserta Nabi menuju ke kampung halaman keluarganya.

Maka ketika Halimah beserta Nabi sampai pada tempat tinggalnya tampaklah keberkahan menyelimuti kambing-kambingnya.

Dan adalah Halimah setiap hari dapat melihat daripada Nabi tanda-tanda luar biasa dan meningkatlah kehidupan dan kedudukan Halimah karenanya, sehingga semakin meningkat dalam kehidupan yang berhias suasana tenteram dan aman dan Nabi dapat bergaul bebas dengan anak-anak asuhnya.

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad saw)

Pada suatu hari di mana ketika Nabi sedang bermain di suatu tempat yang agak jauh dari tempat tinggalnya, tiba-tiba datang kepada beliau tiga orang yang berwajah laksana matahari dan rembulan,

Maka anak-anak menjauhkan diri, lari ketakutan, sedangkan Nabi saw tetap diam keheran-heranan.

Kemudian tiga orang itu membaringkan Nabi di atas tanah dengan perlahan-lahan dan mereka membedah perut Nabi secara halus tidak terasa.

Kemudian mereka mengeluarkan hati Nabi saw dan melapangkannya dengan diisi kebaikan-kebaikan serta membuangnya yang menjadi bagian bisikan setan. Diisinya dengan ketabahan, ilmu pengetahuan, keyakinan dan keridaan.

Mereka lalu mengembalikan hati Nabi ke tempat semula lalu berdirilah Nabi saw tegak seperti sedia kala.

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad saw)

Kemudian malaikat itu berkata: Wahai kekasih Yang Maha kasih seandainya engkau mengetahui kehendak Allah dan kebaikan-kebaikan yang diberikan kepadamu, tentu engkau mengetahui betapa ketinggian kedudukanmu melebihi yang lain dan semakin bertambah gembira dan bersukacita serta indah dan bercahaya.

Wahai Muhammad, bergembiralah! Karena sesungguhnya teIah diberitakan di alam raya ini panji-panji ilmu pengetahuanmu. Dan semua makhluk menyambut gembira akan kehadiranmu dan tidak tertinggal seorangpun dari makhluk Allah kecuali tunduk dan patuh kepadamu serta mendengarkan sabda-sabdamu.

Akan datang kepadamu unta yang mohon keselamatan dengan kehormatan dan binatang biawak dan kijang keduanya menyaksikan kerasulanmu.

Pohon, rembulan dan serigala semuanya menuturkan akan kenabianmu pada waktu yang dekat.

Kendaraanmu Buraq, keindahanmu selalu dirindukan dan Malaikat jibril yang akan memimpin kerajaanmu, telah mengumandangkan sebutan namamu di seluruh penjuru dunia. Dan rembulan mengikuti perintahmu sebagai mukjizat menjadi terbelah dua.

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad saw)

Dan setiap orang di alam raya ini merindukan akan kelahiranmu menantikan kecemerlangan cahayamu.

Pada suatu ketika, kekasih Allah yaitu Nabi saw sedang penuh perhatian mendengarkan keterangan malaikat, wajahnya nampak berseri-seri bagaikan sinar di pagi hari. Tiba-tiba Halimah menjemputnya dengan memanggil sambil berteriak-teriak: Wahai anakku yang jauh di sana, lalu malaikat menjawabnya: Bukan engkaulah yang jauh, bahkan engkaulah yang dekat dari AIIah, engkaulah pilihan dan kekasih-Nya.

Kata Halimah: Wahai anakku yang sendirian di sana. Malaikat menjawabnya:
Hai Muhammad! Bukanlah engkau sendirian, bahkan engkaulah orang yang mempunyai pengokohan. Penghiburmu adalah Maha Terpuji, Maha Agung dan teman-temanmu adalah ssudara-saudaramu yang terdiri dari para malaikat dan orang-orang ahli tauhid.

Kata Halimah: Wahai anak yatimku. Lalu malaikat menjawab: Sebaik-baik
anak yatim adalah engkau wahai Muhammad, karena sesungguhnya derajatmu di sisi Allah sangat agung.

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad saw)

Maka ketika Halimah telah melihatnya dalam keadaan selamat dari marabahaya,
maka pulanglah ia bersama Nabi ke rumahnya dengan rasa gembira.

Kemudian Halimah menceritakan hal kejadian anaknya kepada orang Kahin peramal dan diulnng-ulang ceritanya itu sesuai yang telah terjadi.

Kemudian peramal berkata kepada Nabi: Wahai anak dari negeri sumur Zamzam dan makam lbrahim dan rukun Yamani serta Baitul-Haram, adalah engkau menyaksikan itu dalam keadaan jaga ataukah tidur? Maka Nabi menjawab: Demi kemuliaan Allah Yang Maha Raja dan Maha Mengetahui, saya menyaksikan dengan nyata berhadapan kepada para malaikat itu dalam keadaan terjaga dan saya tidak meragukan kejadian itu dan tidaklah pandangan mataku itu terhalang.

Maka peramal itu berkata kepada Nabi: Bergembiralah engkau wahai anak. Engkaulah pembawa panji-panji. Kenabianmu menjadi kunci penutup para nabi. Akan datang kepadamu Malaikat jibril. Di atas hamparan alas yang suci akan engkau peroleh firman Tuhan Yang Maha Agung.

Takseorangpun yang dapat menghitung keutamaan yang engkau miliki untuk menguraikan sebagian sifat-sifatmu, lidah penyanjung sudah tak mampu lagi menuturkan.

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad saw)

Adalah Nabi Muhammad saw. sebaik-baik manusia dalam kejadian bentuk tubuh dan budi pekerti dan paling banyak menunjukkan manusia ke jalan yang benar.

Budi pekertinya sesuai Al-Qur’an, bertabiat pengampun, pemberi nasihat manusia, Iuas dalam berbuat kebajikan.

Pemaaf kesalahan, bila memang menjadi haknya. Dan bila hak Allah dilanggar, maka tak seorang pun berani berdiri menentang kemarahannya.

Siapa yang melihatnyasepintas maka akan tampak kewibawaannya, jikalau diundang oleh orang miskin maka beliau penuhi panggilannya.

Beliau berkata benar meskipun pahit, kepada orang-orang muslim tidak pernah menyimpan rasa dengki dan sifat membahayakan.

Siapa yang memandang wajahnya, pasti akan mengerti bahwa sesungguhnya beliau bukanlah wajah pendusta. Dan Nabi saw adalah bukan seorang pengumpat dan pencela.

Bila Nabi saw gembira, wajahnya bagaikan belahan bulan. Apabila berbicara dengan manusia, seolah-olah mereka memetik buah yang manis.

Bila Nabi saw tersenyum, maka senyumannya laksana belahan awan yang ditembus sinar, dan bila berbicara seakan-akan pembicaraannya permata yang berjatuhan.

Bila bercakap-cakap bagaikan minyak kesturi yang keluar dari mulutnya. Bila berjalan di suatu lorong, maka dapat diketahui dari bau harumnya bahwa beliau telah lewat di jalan itu.

BiIa Nabi saw duduk dalam satu majlis, maka bau harumnya tetap membekas dalam majlis itu sampai beberapa hari walau beliau telah tiada di situ dan beliau selalu berbau sangat harum meskipun tidak memakai wangi-wangian.

Dan jika berjalan di antara para sahabatnya, maka bagaikan bulan di antara bintang-bintang yang bergemerlapan. Dan bila berjumpa di malam hari, seolah-olah manusia berada di siang hari, disebabkan dari pancaran cahayanya.

Dan adalah Nabi saw lebih cepat berbuat kebajikan daripada tiupan angin topan, dan beliau selalu belas kasih kepada anak-anak yatim dan wanita janda.

Sebagian orang yang menyifati beliau telah berkata: Tiada pernah saya melihat seorang berambut hitam dengan hiasan pakaian merah yang lebih indah daripada Rasulullah saw.

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad saw)

Pernah ditanyakan oleh sebagian orang: Betulkah wajahnya bagaikan bulan? Maka jawabnya: Bahkan lebih terang daripada bulan yang tiada tertutup awan. Nabi memang memperoleh keagungan dan sifat-sifat yang serba sempurna

Kata sebagian orang yang menyifati beliau: Tak pernah saya melihat sebelum dan sesudahnya seorang pun yang menyerupainya.Takkan berdaya lisan yang fasih jika hendak menggambarkan sifat-sifat keutamaannya.

Mahasuci Tuhan yang telah menentukan Nabi saw pada tempat yang tertinggi dan menjalankannya di waktu malam menghadap Allah sampai sejarak anak panah dengan busurnya atau lebih dekat lagi. Dan dikokohkannya dengan berbagai mukjizat yang tak terhitung banyaknva.

Allah menyempurnakannya dengan pekerti sempurna tak terjangkau banyaknya dan AIIah memberinya lima perkara yang belum pernah diberikan kepada orang sebelumnya.

Dianugerahkan kepadanya kepandaian menyusun kata-kata yang tidak seorang pun dapat melebihinya dan di tiap-tiap tempat, Nabi saw mengucapkan perkataan yang sesuai, dan setiap kesempurnaan Nabi saw ada kesempurnaan lain.

Beliau tak pernah berpaling dari pertanyaan dan jawaban dan Iisannya tak pernah bergerak selain ucapan yang benar.

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad saw)

Mudah-mudahan kata-kata pujian selalu diucapkan untuk Nabi yang sifat-sifatnya telah disebut dalam Al-Qur’an. Telah diuraikan pula tentang keutamaannya dalam Taurat, lnjil, Zabur dan Furqan

Dan AIIah telah mengumpulkan kepada beliau antara memandang Dzat-Nya dan menerima firman-Nya. Juga menyertakan sebutan nama-Nya dengan nama Nabi, yang merupakan peringatan akan ketinggian derajatnya.

Dan Allah menjadikan beliau sebagai rahmat dan cahaya kepada seluruh alam dengan sebab kelahirannya, maka AIIah penuhi hati manusia dengan rasa gembira.

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad saw)

Wahai purnama yang sempurnanya mencapai puncak kesempurnaan
Apakah ungkapan yang aku katakan untuk menguraikan keluhuranmu

Engkaulah yang terbit di ufuk yang tinggi.
Engkaulah pelenyap kesesatan dengan cahayamu.

Dan sebab engkau seisi alam menjadi terang-benderang, wahai jalan petunjuk.
Dengan cahaya dan kenikmatan serta keanugerahan.

Semoga rahmat Allah Tuhanku dilimpahkan kepadamu dengan abadi selamanya.
Kekal sepanjang masa di waktu pagi dan sore hari.

Dan juga kepada semua keluarga dan para sahabat, yaitu orang-orangl
Yang benar-benar Allah tentukan dengan sempurna.

Doa Penutup

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

Segala puji bagi Allah penguasa alam, wahai Allah limpahkan rahmat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhnmmad saw dan kepada keluarga serta sahabatnya semuanya. Semoga AIIah menjadikan kami dan kalian semua, kepada golongan orang yang memperoleh syafaatnya dan mengharapkan rahmat dan kasih sayangnya.

Wahai Allah dengan kehormatan Nabi yang mulia ini dan para keluarga serta para sahabatnya yang menempuh jalan lurus. Jadikanlah kami sebaik-baik umatnya dan tutuplah segala kecacatan kami serta himpunlah kami besok ke dalam golongannya. Jadikanlah lisan kami untuk memuji dan menolongnya. Hidupilah kami selalu berpegang pada sunahnya dan menaatinya. Dan matikanlah kami dalam keadaan tetap cinta kepadanya dan termasuk golongannya.

Wahai Allah, masukkanlah kami ke surga bersamanya, karena beliaulah orang pertama yang memasukinya.Tempatkanlah kami bersama Nabi saw di dalam istana surga, karena beliau-Iah orang yang pertama kali menempatinya dan berilah kami rahmat kasih sayang pada hari Nabi mensyafaati para makhIuk, lantas Engkau memberi rahmat kasih sayang kepada mereka.

Wahai AIIah, berilah kami rezeki untuk dapat berziarah kepadanya setiap tahun. Janganlah kami Engkau jadikan goIongan orang yang melupakanEngkau dan melupakan Nabi meskipun hanya sejenak.

Wahai Allah, janganlah Engkau menjadikan seorang pun yang berada di majlis kami ini, melainkan Engkau bersihkan dosa-dosanya dengan air tobat dan Engkau tutupi aibnya dengan selendang pengampunan.

Ya Allah, sesungguhnya ada bersama kami pada tahun yang IaIu yaitu saudara-saudara kami yang telah ditakdirkan ajalnya terlebih dahulu, maka jangan Engkau halangi mereka dari pahala pada saat ini dan keutamaannnya

Wahai Allah, belas kasihilah kami, apabila kami telah menjadi penghuni kubur. Berilah kami taufik untuk beramal saleh yang kekal keluhurannya sepanjang masa.

Wahai Allah, jadikanlah kami kepada golongannya orang-orang yang selalu mengingat nikmat-nikmat-Mu dan mensyukurinya serta ingat akan hari menghadap kepada-Mu. HidupkanIah knmi, selalu tekun menaati perintah-Mu. Dan bila Engkau matikan kami maka matikanlah kami selamat dari fitnah dan kehinaan. Akhirilah kami dengan segala kebaikan diri sisi-Mu.

Wahai Allah, hindarkanlah kami dari kejahatan orang-orang zalim. Jadikanlah kami orang-orang yang selamatdari fitnah dunia.

Wahai Allah, jadikanlah Rasul yang mulia ini, memberikan syafaat kepada kami. Berikan kepada knmi karena syafaatnya, suatu kedudukan yang tinggi kelak di hari kiamat.

Wahai Allah, berilah kami minuman dari air telaga Nabi Muhammad saw merupakan suatu minuman segar yang menghilangkan rasa haus sesudahnya untuk selama-lamanya. Kumpulkanlah kami kelak di hari kiamat di bawah benderanya.

Ya Allah, karena Nabi Muhammad saw ampunilah kami dan bapak-bapak serta ibu-ibu kami, guru-guru kami dan yang mengajar kami serta orang-orang yang mempunyai hak wajib atas kami serta kepada seluruh orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan dan orang-orang islam laki-laki dan perempuan, baik mereka yang masih hidup dan telah meninggal. Sesungguhnya Engkaulah Dzat Yang Maha Pengabul semua doa dan Maha Pemberi semua hajat, Pengampun semua dosa dan kesalahan. Wahai Dzat yang paling penyayang dari para penyayang…

Semoga Allah tetap melimpahkan rahmat-Nya kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw dan kepada keluarganya serta sahabatnya dan juga limpahan kesejahteraan.

Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Agung dari segala yang disifatkan oleh para kafir dan semoga salam tetap dilimpahkan kepada semua Rasul serta segala puji hanya milik Allah, Tuhan sekalian alam.

Amien.

Sekilas tentang pengarang maulid diba’. Saya ambil dari http://geocities.com/risanuri/agama/Ad_Dibai.html. Seorang ulama bermadzab Syafi’i di zamannya yang se-era dengan Imam as Suyuthi. Pembawa sanad hadits yang mencapai derajat Hafidz. Wallahu a’lam.

ad-Diba`i
(866 – 944 H)

Satu karya mawlid yang masyhur dalam dunia Islam ialah mawlid yang dikarang oleh seorang ulama besar dan ahli hadits iaitu Imam Wajihuddin ‘Abdur Rahman bin Muhammad bin ‘Umar bin ‘Ali bin Yusuf bin Ahmad bin ‘Umar ad-Diba`ie asy-Syaibani al-Yamani az-Zabidi asy-Syafi`i.

Beliau dilahirkan pada 4 haribulan Muharram tahun 866H dan wafat hari Jumaat 12 Rajab tahun 944H. Beliau adalah seorang ulama hadits yang terkenal dan tiada tolok bandingnya pada masa hayatnya. Beliau mengajar kitab Shohih Imam al-Bukhari lebih dari 100 kali khatam. Beliau mencapai darjat Hafiz dalam ilmu hadits iaitu seorang yang menghafal 100,000 hadits dengan sanadnya. Setiap hari beliau akan mengajar hadits dari masjid ke masjid. Di antara guru-gurunya ialah Imam al-Hafiz as-Sakhawi, Imam Ibnu Ziyad, Imam Jamaluddin Muhammad bin Ismail, mufti Zabid, Imam al-Hafiz Tahir bin Husain al-Ahdal dan ramai lagi. Selain daripada itu, beliau juga seorang muarrikh, yakni ahli sejarah, yang terbilang. Di antara kitab karangannya ialah:-

“Taisirul Wusul ila Jaami`il Usul min Haditsir Rasul” yang mengandungi himpunan hadits yang dinukil daripada kitab hadits yang 6.
“Tamyeezu at-Thoyyib min al-Khabith mimma yaduru ‘ala alsinatin naasi minal hadits” sebuah kitab yang membezakan hadits sahih dari selainnya seperti dhaif dan maudhu.
“Qurratul ‘Uyun fi akhbaril Yaman al-Maimun”.
“Bughyatul Mustafid fi akhbar madinat Zabid”.
“Fadhail Ahl al-Yaman”.